ECONOMICS

Tambah Produk Ekspor, Barata Indonesia Kirim Perdana Transom Assy ke AS

Suparjo Ramalan 15/07/2022 11:44 WIB

PT Barata Indonesia (Persero) kembali menambah daftar produk yang diekspor ke Amerika Serikat (AS). Kali ini kirim perdana produk Transom Assy.

Tambah Produk Ekspor, Barata Indonesia Kirim Perdana Transom Assy ke AS. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Barata Indonesia (Persero) kembali menambah daftar produk yang diekspor ke Amerika Serikat (AS). Kali ini, perusahaan pelat merah itu ekspor perdana produk Transom Assy.

Transom Assy merupakan komponen yang berfungsi sebagai dumping untuk mengurangi getaran yang ada di kereta api sehingga lebih stabil. Sebelumnya, perseroan rutin melakukan ekspor komponen kereta api Bogie sejak 2011.

Ekspor produk baru tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen perseroan dalam memperluas pasar manufaktur industri komponen dan permesinan dalam rangka diversifikasi produk khususnya industri perkeretaapian.

Direktur Pemasaran Barata Indonesia, Sulistyo Handoko menyampaikan optimisme perseroan sebagai BUMN Manufaktur dalam menghasilkan produk-produk komponen industri yang berdaya saing dan diakui dunia. 

“Pencapaian ini sekaligus menjadi kekuatan bagi kami untuk terus menjadi key player dalam global supply chain khususnya di industri perkeretaapian,” ujar Sulis, dikutip Jumat (15/7/2022).

Dia berharap ekspor perdana Transom Assy ini menghasilkan pasar ekspor yang berkelanjutan sehingga dapat mendongkrak kinerja perseroan.

Dalam menjaga kualitas produk yang dihasilkan, perseroan juga telah memperbarui sertifikat Association of American Railroads (AAR) yang menjadi salah satu prasyarat utama ekspor produk komponen kereta api ke pasar Amerika.

Berdasarkan catatan kinerja Semester I/2022, Barata Indonesia telah melakukan ekspor sebanyak 44 kali ke berbagai negara dengan total nilai ekspor sebesar USD 2,1 juta. Diantaranya Kanada, Jerman, Cina, Meksiko dan Korea Selatan.

Kepercayaan ini akan menjadi komitmen Barata Indonesia untuk terus tumbuh, meningkatkan positioning market di industri manufaktur baik nasional hingga global dengan menghasilkan produk yang berdaya saing, harga yang kompetitif dan delivery yang tepat waktu dengan nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi.

Sulis mencatat pihaknya optimis kinerja perusahaan dapat segera bangkit seiring dengan optimisme pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pasca pandemi. Kondisi ini diharapkan dapat mendorong proyek pembangunan di berbagai industri kembali menggeliat sehingga berdampak pada peluang pendapatan perusahaan.

(FRI)

SHARE