ECONOMICS

Tanaman Hias dari Gresik Digadang untuk Tembus Pasar Ekspor

Lukman Hakim 14/03/2022 08:43 WIB

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jawa Timur (Jatim), Budi Hanoto menyebut, tanaman hias di Kabupaten Gresik sangat berpotensi untuk pasar ekspor.

Tanaman Hias dari Gresik Digadang untuk Tembus Pasar Ekspor. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jawa Timur (Jatim), Budi Hanoto menyebut, tanaman hias di Kabupaten Gresik sangat berpotensi untuk pasar ekspor. Apalagi saat ini permintaan dunia yang tinggi dan ekspor tanaman hias dari Jatim masih terbatas.

Berdasarkan data World Integrated Trade Solution (WITS), permintaan tanaman hias global terus meningkat sejak 2017. Bahkan, berdasarkan analisis Reveal Symmetric Comparative Advantage (RSCA), ekspor tanaman hias Jatim masuk dalam kategori unggul – surplus.

"Hanya saja nilai ekspornya masih terbatas," kata Kepala KPBI Budi Hanoto dalam sebuah acara di Kabupaten Gresik pada Minggu (13/3/2022).

Selain potensi ekspor, sentra tanaman hias yang tersebar di 6 desa di Kabupaten Gresik juga dapat menjadi pendorong ekonomi melalui konsep desa wisata.

Pengembangan desa wisata Gresik berbasis tanaman hias dapat merujuk pada pengembangan Desa Wisata Edelweiss di Desa Wonokitri Kawasan Bromo-Tengger Semeru. Desa wisata ini mengintegrasikan natural dan cultural tourism.

"Gresik juga dapat mencontoh Kampung Flory Sleman yang sukses membangun Community Based Tourism (CBT)," imbuh Budi. 

Budi menambahkan, Bank Indonesia menaruh perhatian pada upaya peningkatan ekspor produk asli Indonesia. Hal ini merupakan bagian dari tugas Bank Indonesia dalam rangka menjaga kestabilan nilai rupiah melalui program strategis bauran kebijakan moneter dan fiskal.

"Khususnya dalam memperkuat net ekspor barang," tandasnya. 

Sementara itu, anggota Komisi XI DPR RI, Sarmuji berharap, Bank Indonesia dapat mendukung upaya peningkatan ekspor tanaman hias Gresik. Selain melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), Sarmuji juga berharap Bank Indonesia dapat melakukan pendampingan dan pelatihan.

"Harapannya, tiga bulan mendatang sentra tanaman hias di Gresik mampu mengekspor tanaman hias ke luar negeri," katanya. (TYO)

SHARE