Tanggapi Rumor Impor Pangan, Erick: Menteri Perdagangan Gak Doyan!
Upaya menekan impor pangan terus dilakukan pemerintah, salah satunya melalui pembentukan Holding BUMN Pangan
IDXChannel - Lagi-lagi, persoalan impor menjadi sorotan banyak pihak. Terlebih jika itu menyasar pada impor pangan.
Merespon hal tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir, mengaku Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, bukan pejabat negara yang 'doyan' impor.
"Saya yakin pak Menteri Perdagangan juga backgroundnya bukan yang senang impor tapi data harus disamakan," ujarnya, Kamis (16/9/2021).
Upaya menekan impor pangan terus dilakukan pemerintah, salah satunya melalui pembentukan Holding BUMN Pangan. Erick mengaku, ke depan pemerintah akan memetakan berapa porsi pangan yang diproduksi dan berapa persen yang akan diimpor.
"Kita harus bisa menyeimbangkan berapa produksi dalam negeri berapa impor. Karena itu sejak awal saya bersama Pak Menteri Perdagangan mendorong ini ada equilibrium sistem baru," katanya.
Karena itu, transformasi yang ada di BUMN pangan menjadi satu keharusan. Terkait hal ini, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) selaku calon induk holding mencatat proses pendirian Holding Pangan memasuki tahap merger atau penggabungan sejumlah perusahaan di klaster pangan.
Berikutnya, akan dilakukan inbreng saham PT Berdikari (Persero), Perum Perikanan Indonesia Persero atau Perindo, PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus, dan PT Pertani (Persero).
Kemudian, PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI, dan PT Garam (Persero). Adapun nilai asetnya hasil inbreng diperkirakan mencapai Rp28 triliun. (NDA)