ECONOMICS

Target RI Substitusi Impor 35 Persen pada 2022, Begini Strategi Kemenperin

Advenia Elisabeth/MPI 30/12/2021 06:59 WIB

Kemenperin  akan meningkatkan upaya guna mengurangi substitusi impor sebesar 35% pada 2022.

Target RI Bebas Substitusi Impor pada 2022, Begini Strategi Kemenperin(Dok.MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin)  akan meningkatkan upaya guna mengurangi substitusi impor sebesar 35% pada 2022. Pasalnya, sejak Januari-Agustus 2021 baru mencapai 7% dari target sebelumnya.

"Saat ini (Januari-Agustus) capaiannya baru 7%. Padahal target di tahun 2021 itu 22%. Sedangkan tahun depan target substitusi impor adalah 35%," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam jumpa pers Kinerja Sektor Industri 2021 dan Outlook 2022, Rabu (29/12/2021).

Untuk mencapai target tersebut, Menperin membeberkan sejumlah strategi, di antaranya dengan pendalaman struktur industri, peningkatan investasi dan penyerapan tenaga kerja baru, peningkatan kemampuan belanja dalam negeri, kemandirian bahan baku industri dukungan regulasi dan insentif, optimalisasi program P3DN, serta peningkatan pasar ekspor.

"Program substitusi impor ditargetkan sebesar 35% pada tahun 2022 bisa terealisasi dengan strategi yang dijalankan," cetus Agus.

Lebih rinci Agus menerangkan, Kemenperin telah melakukan exercise berdasarkan sektor. Secara riil, potensi subtitusi impor adalah sebesar Rp 434 triliun. 

Pihaknya menargetkan angka tersebut bisa diturunkan secara akumulatif hingga mencapai sebesar 35% atau setara dengan Rp 152 triliun pada tahun 2022.

Adapun sektor-sektor yang menjadi andalan adalah sektor industri kimia, farmasi dan tekstil, sektor industri logam, mesin alat transportasi dan elektronika, industri agro dan industri aneka.

Tak berhenti sampai di situ, Menperin pun menyebut bahwa untuk mengurangi ketergantungan impor yakni dengan membangun Indonesia Manufacturing Center (IMC). 

Menurutnya, cara ini akan menjembatani kesenjangan antara sisi permintaan dari industri terhadap permesinan dan sisi suplai permesinan dari hasil riset, pengembangan, dan inovasi baik oleh perguruan tinggi, lembaga riset, atau industri.

"Pada tahun 2022 juga akan dilakukan Pengembangan Center Of Excellence Alat Kesehatan Fasilitasi Pendampingan Komersialisasi Hasil Riset Inovasi dan Fasilitasi Infrastruktur Center Of Excellence Alat Kesehatan," tandasnya.

(IND) 

SHARE