ECONOMICS

Target Sumbang 4,5 Persen ke GDP, Ini Kata Holding Pariwisata

Suparjo Ramalan 14/01/2022 16:56 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan sumbangsi Holding BUMN Pariwisata mencapai 4,5 persen terhadap Gross Domestic Product (GDP) Indonesia.

Peresmian Holding BUMN Pariwisata oleh Presiden Jokowi (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan sumbangsi Holding BUMN Pariwisata atau PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) mencapai 4,5 persen terhadap Gross Domestic Product (GDP) Indonesia.

Adapun perusahaan pelat merah yang bergabung dalam holding ini diantaranya, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), dan PT Sarinah (Persero).

"Saya rasa 4,5 persen GDP itu tidak terlalu besar dibandingkan negara lain kalau dari sisi pariwisata, tapi memang itu effort yang cukup besar karena GDP pariwisata pada saat pandemi ini turun dibawa 4%," ujar Direktur Marketing PT Aviasi Pariwisata Indonesia, Maya Watono, Jumat (14/1/2022). 

Maya menyebut, ekspektasi pemerintah terhadap pendirian InJourney cukup besar. Harapannya, holding baru ini mampu menciptakan ekosistem yang terintegrasi antara sektor pariwisata, aviasi, dan sektor terkait lainnya.

Meski holding difokuskan pada penguatan ekosistem pariwisata domestik, Kepala Negara menargetkan jumlah wisatawan mancanegara mencapai 17 juta orang per tahun. Sementara, wisatawan nusantara berada di kisaran 30 juta orang per tahun.

Tak hanya itu, serapan lapangan kerja Presiden menargetkan InJourney mampu menyerap 13 juta lapangan kerja baru di Indonesia. Target-target yang ditetapkan tersebut bertujuan memulihkan pariwisata yang sempat terpuruk sepanjang pandemi Covid-19. 

"Kemarin juga Pak Jokowi launching dan juga memberikan pembicaraan bahwa memang ekspektasi sangat besar ya, dari beliau untuk mendongkrak kembali Indonesia yang sempat terpuruk karena pandemi. Dari targetnya juga kita harus 17 juta wisatawan mancanegara, 30 juta wisatawan nusantara, dan 13 juta lapangan kerja," 

Sebelumnya, Erick Thohir memandang holding akan membangun ekosistem ekonomi. Ekosistem ini akan menggandeng seluruh stakeholder terkait seperti pemerintah pusat, daerah, swasta, pengusaha dan UMKM. Sehingga akan membuka kesempatan pada semua pihak untuk terlibat dalam pembangunan ekosistem di Tanah Air.

"Kita juga memikirkan, bagaimana ekosistem BUMN tidak hanya dimiliki oleh BUMN, justru kita membuka selebar-lebarnya. Karena membangun ekosistem itu adalah tentang kita menggabungkan stakeholder menjadi kekuatan sendiri buat ekosistem yang namanya ekosistem Indonesia," ungkapnya.

Dia pun meminta semua pihak bersama dan bergotong royong dalam pembangunan ekosistem Indonesia. Ekosistem ini, tegas dia, sebagai jalan untuk membuka pasar bangsa dan melibatkan generasi muda di dalamnya untuk berperan aktif.

"Negara lain punya ekosistemnya sendiri, sedangkan kita masih sedikit-sedikit ke luar negeri. Kesehatan, pendidikan bahkan jalan-jalan ke luar negeri. Bukan kita anti asing, tapi bagaimana kita membalance market besar ini untuk kepentingan job creation dan pembukaan dari pada new business buat new generation," paparnya. (RAMA)

SHARE