ECONOMICS

Targetkan 4000 Restoran Indonesia Tersebar di Mancanegara, Ini Strategi Kemenparekraf

Taufan Sukma/IDX Channel 26/05/2023 16:54 WIB

Program ini menargetkan nilai ekspor sebesar USD2 miliar dan aktivasi 4.000 restoran di mancanegara hingga akhir 2024 mendatang.

Targetkan 4000 Restoran Indonesia Tersebar di Mancanegara, Ini Strategi Kemenparekraf (foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar business meeting bagi pelaku usaha restoran Indonesia yang ada di mancanegara.

Melalui Deputi Bidang Industri dan Investasi, Kemenparekraf menggelar rangkaian acara tersebut di Inggris, pada 21 Mei 2023 dan di Belanda pada 23 Mei 2023.

Gelaran business meeting ini dirasa penting untuk memperkuat bisnis restoran masyarakat Indonesia di mancanegara, sehingga berpotensi meraih pendanaan dari program Indonesia Spice Up The World (ISUTW).

Program ISUTW sendiri merupakan salah satu program prioritas Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang merupakan bentuk kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan, untuk mempromosikan kuliner Indonesia.

Program ini menargetkan nilai ekspor sebesar USD2 miliar dan aktivasi 4.000 restoran di mancanegara hingga akhir 2024 mendatang.

Rangkaian agenda kegiatan Indonesia Spice Up The World Business Meeting meliputi listing pembiayaan, peresmian bisnis kuliner Orient Express, Focus Group Discussion (FGD) pendorongan Belanda sebagai Hub kuliner Indonesia di Eropa, dan coaching clinic program IndoStar.

Selain itu juga memperkenalkan Integrated Technology dari PT ESB untuk digitalisasi operasional bisnis kuliner, diskusi Bersama stakeholder dan diaspora di London dan Den Haag serta benchmarking ke pasar bumbu yang sudah berkembang di London dan Den Haag untuk mendorong supply bumbu rempah Indonesia agar dapat masuk ke pasar Eropa.

Sebagai wujud nyata bahwa kuliner Indonesia memiliki daya saing dengan kuliner setempat, Deputi Bidang Industri dan Investasi menghadiri peresmian bisnis kuliner Indonesia Orient Express di 82 Cleveland street, London dengan konsep warung makan.

Bisnis kuliner Orient Xpress dikelilingi oleh beberapa universitas ternama seperti UCL, SOAS, LSE, Westminster University, dimana banyak mahasiswa Indonesia yang melakukan studi mereka disana sehingga konsep warung makan tepat sasaran pasarnya.

Tidak hanya turis dan mahasiswa Indonesia, banyaknya gedung perkantoran disekitar bisnis kuliner Orient Xpress diharapkan dapat memperkenalkan dan menarik minat warga lokal terhadap kuliner Indonesia.

Tantangan yang banyak dialami oleh pelaku usaha restoran Indonesia di luar negeri adalah sulitnya mengakses pembiayaan dalam pengembangan usaha, karena masih minimnya pemahaman terkait literasi keuangan.

Deputi Bidang Industri dan Investasi melalui Direktorat Akses Pembiayaan akan memfasilitasi para pelaku usaha restoran Indonesia dan melakukan pendampingan yang terstruktur dan masif, hal ini bertujuan agar usahanya bisa berkembang dan siap mendapatkan pembiayaan dari calon Investor.

Selain itu dengan fasilitasi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas ekspor bagi pelaku usaha bumbu dan rempah Indonesia.

Khasan Ashari selaku DCM KBRI London dalam sambutan Indonesia Spice Up The World Business Meeting di London pada tanggal 21 Mei 2023 menyampaikan pasar di Inggris untuk bumbu sangat potensial, masakan Indonesia makin populer dan bumbu Indonesia semakin dicari.

Namun terdapat tantangan terkait harga produk kuliner Indonesia yang kurang bersaing karena tingginya biaya logistik pengiriman bumbu dan bahan makanan, dimana hal ini harus mendapatkan dukungan dari pemerintah Indonesia dengan memberikan insentif yang tepat dalam biaya logistik.

Mewakili diaspora London, secara umum KBRI London sangat menyambut baik Kunjungan Deputi BIdang Industri dan Investasi dan menaruh harapan besar kepada Kemenparekraf dalam pengembangan usaha kuliner di Inggris sehingga dapat mencapai target dari program Indonesia Spice Up The World. 

Dalam acara yang sama di Den Haag pada tanggal 23 Mei 2023, Bapak Mayerfas, Duta Besar Republik Indonesia di Belanda menyampaikan bahwa perlu adanya intervensi pemerintah untuk mewujudkan pusat kuliner Indonesia ini. 

Aspina sebagai perwakilan para pengusaha Indonesia, sebagai wadah untuk komunikasi  para pengusaha kuliner di Belanda menyampaikan bahwa diaspora Indonesia di Belanda pada dasarnya sangat bersemangat dan antusias dalam mempromosikan kuliner Indonesia.

Hal ini tentu perlu mendapatkan dukungan dari Pemerintah, karena dengan segala keterbatasan, Diaspora tidak dapat bergerak sendiri.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani, menyampaikan bahwa program ISUTW merupakan program kolaboratif, dimana target dari program dimaksud memerlukan kolaborasi dari seluruh pihak.

Pemerintah akan berperan sebagai fasilitator dan regulator dan fokus untuk pelaksanaan pendukungan program ISUTW yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu. 

Seluruh aspirasi dan masukan akan di catat dan di bahas dengan seluruh stakeholder di Indonesia untuk menemukan solusi terhadap tantangan dan tindak lanjut pendukungan program ISUTW.

Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, menjelaskan latar belakang dan tujuan diluncurkannya program bagi Industri Kuliner, Indonesian Restaurant Fundraising (IndoStar), sebuah platform Akses Pembiayaan pertama bagi pengembangan bisnis restoran Indonesia di Luar Negeri, berkolaborasi dengan PT. BNI, Bizhare, dan MBN Consulting (melalui sumber pembiayaan: Perbankan, Fintech Securities Crowdfunding, Angel Investor, Corporate/ Family Office, dan Venture Capital/ Private Equity).

MBN Consulting sebagai mitra dalam pengembangan platform IndoStar menyampaikan hingga saat ini telah terdapat sebanyak 67 usaha restoran dari berbagai negara di 5 benua yang mendaftar pada program IndoStar.

Dari hasil pengamatan dan pendataan, ada beberapa kendala yang selalu dikeluhkan para pendaftar, maka dari itu pada coaching clinic Indostar ini akan disampaikan solusi dari permasalahan yang dihadapi.

Selain itu akan ada pendampingan pengembangan Model Canvas, Business Plan & Financial Plan, Investment Plan. Dari sisi manajemen restoran, pihak ESB akan mempresentasikan Business Inteligent pada platform mereka untuk  optimalisasi, efisiensi operasional restoran.

Semoga melalui penerapan program Indonesia Spice Up the World dapat mempercepat peningkatan jumlah restoran Indonesia di Luar negeri dan memperkuat etalase kuliner Indonesia di mata dunia sebagai Mother of Spices. (TSA)

SHARE