ECONOMICS

Tekan Harga, BUMN dan PTPN Jual 1,2 Miliar Liter Minyak Goreng

Suparjo Ramalan 09/01/2022 06:38 WIB

Demi menekan harga yang kian menjulang tinggi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan strategi dengan menjual 1,2 miliar liter minyak goreng.

Tekan Harga, BUMN dan PTPN Jual 1,2 Miliar Liter Minyak Goreng. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Demi menekan harga yang kian menjulang tinggi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan strategi dengan menjual 1,2 miliar liter minyak goreng dalam operasi pasar mendatang.

Mulai Januari 2022, perusahaan pelat merah telah memiliki tiga produk minyak goreng dengan segmentasi yang berbeda. Produk tersebut di antaranya, Nusakita 100 persen price index dari market leader (bimoli). 

Lalu, Salvaco dengan 92-95 persen price index bimoli. Kemudian, kemasan sederhana INL 88 sampai 90 persen price index market leader/bimoli. 

Adapun Kapasitas mesin pengemas baru mulai diinvestasikan pada tahun ini. Erick meyakini akan berkembang hingga 2023 mendatang. 

"Kapasitas mesin pengemas baru mulai kita investasi tahun ini dan akan berkembang terus sampai 2023," ujar Erick, Jumat (8/1/2022). 

Erick sendiri sudah meninjau operasi pasar tambahan yang dilakukan PPTN di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Sabtu (8/1). Operasi pasar itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menargetkan 1,2 miliar liter minyak goreng.

"Sesuai yang sudah diarahkan bapak presiden makanya Kementerian BUMN dan PTPN melakukan operasi pasar tambahan yang di mana dari target 1,2 miliar liter kita juga akan kontribusi sebagian dari itu, tapi produk mereknya berbeda nanti," ungkap dia. 

Dia juga mencatat, anak usaha Holding Perkebunan, PT Industri Nabati Lestari (INL), tengah mengembangkan produksi turunan CPO. Erick menyampaikan kemasan sederhana INL ini baru dikembangkan saat harga minyak melambung tahun lalu.

"Kita pakai brand INL karena ini khusus brand ekonomis (value for money)," ungkap Erick.

Erick menyebut harga minyak INL sesuai harapan pemerintah yakni Rp14.000 per liter yang tersedia dalam dua kemasan yakni 450 ml dan 900 ml. Dia juga meminta agar BUMN memanfaatkan momentum dengan mulai mengenalkan kemasan sederhana khusus untuk pasar tradisional dengan brand INL.

"Untuk sementara akan beredar wilayah Medan dan Sumut dulu," ucap Erick. (TYO)

SHARE