Tekan Impor, 15 Anak Usaha PHE Pasok Minyak Mentah ke Kilang Pertamina
Sebanyak 15 anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE) akan memasok kebutuhan minyak di kilang PT Pertamina (Persero).
IDXChannel - Sebanyak 15 anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE) akan memasok kebutuhan minyak di kilang PT Pertamina (Persero). Rencana itu diawali dengan perjanjian jual beli minyak mentah atau kondensat (PJBM) antara perusahaan di lingkup Subholding Upstream dengan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).
Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Erry Widiastono mengatakan, PJBM menjadi upaya meningkatkan cadangan migas dan mengurangi impor minyak mentah.
"Tantangan yang dihadapi Pertamina adalah bagaimana meningkatkan produksi dan menurunkan impor," ungkap Erry dalam pernyataannya yang dikutip pada Senin (6/2/2023).
Untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan sesuai grand strategi energi nasional, Pertamina akan mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM dengan mengoptimalisasi produksi migas.
"Ekspansi petrokimia yang saat ini masih bergantung pada impor. Sinergi antar Pertamina Grup ini merupakan wujud dan komitmen bersama dalam tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, menjaga kemandirian dan kedaulatan energi," katanya.
Terdapat 15 PJBM yang ditandatangani yaitu PHE Ogan Komering, PHE Siak, PHE Kampar, PHE Raja Tempirai, PHE Corridor, PHE Jabung, PHE Kakap, PHE Jambi Merang, Pertamina Hulu Rokan, PHE Tuban East Java, PHE Tomori Sulawesi, PHE Makassar Strait, PHE Salawatin Basin, PHE Salawati, dan Pertamina EP Cepu ADK.
Penandatanganan PJBM merupakan komitmen Subholding Upstream menyediakan minyak mentah yang diproduksikan untuk kilang Subholding Refinery & Petrochemical.
Senada, Direktur Pengembangan dan Produksi PHE, Awang Lazuardi memastikan produksi minyak mentah dan kondensat yang dihasilkan Subholding Upstream disalurkan ke kilang-kilang Pertamina untuk diolah. Hasil akhirnya akan menjadi BBM yang di distribusi ke masyarakat.
"Selain diolah menjadi produk bahan bakar, minyak mentah dan kondensat juga dapat diolah sebagai bahan baku petrokimia dan produk-produk turunannya," ucap dia.
(YNA)