ECONOMICS

Teladan Prima (TLDN) Kejar Kenaikan Produksi Sawit 5-10 Persen di 2023

Cahya Puteri Abdi Rabbi 05/05/2023 08:13 WIB

Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) mengejar target kenaikan produksi TBS Kelapa Sawit sebesar 5-10% hingga akhir tahun 2023.

Teladan Prima (TLDN) Kejar Kenaikan Produksi Sawit 5-10 Persen di 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) mengejar target kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) sebesar 5-10% hingga akhir tahun 2023.

Sebagai informasi, hingga akhir Maret 2023 total produksi CPO perseroan mencapai 69.348 ton atau tumbuh 22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 56.837 ton. Kemudian, produksi TBS perseroan di periode tersebut tercatat sebesar 302.889 ton.

“Kami optimistis produksi TBS dan CPO tahun ini akan tumbuh 5-10% secara tahunan, melalui tiga upaya yang akan kami lakukan,” kata Direktur Utama TLDN, Wishnu Wardhana dalam paparan publik di The Langham Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Tiga strategi yang disiapkan TLDN untuk menggenjot produksi sepanjang tahun 2023 ini antara lain, dengan memanfaatkan Teladan Productivity Technology Science sebagai implementasi precision agriculture yang akan diterapkan di seluruh area kebun inti dan plasma.

Perseroan juga akan membangun pabrik crude palm kernel oil (PKO) dan biogas power plant (BPP) yang akan ditargetkan rampung pada kuartal IV tahun ini.

“Terakhir, kami juga akan meningkatkan kinerja operasional melalui aksi anorganik dengan mengutilisasi dana hasil penawaran umum, melalui akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit,” ujar Wishnu.

Hingga akhir Maret 2023, TLDN membukukan laba bersih sebesar Rp52,18 miliar, turun 82,34% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp295,56 miliar. Sementara itu, pendapatan perseroan tumbuh 14,3% menjadi Rp955,57 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp836,36 miliar.

Pendapatan pada kuartal I tahun ini berasal dari dua sumber. Produk crude palm oil (CPO) mendominasi dengan pendapatan sebesar Rp888,61 miliar. Kemudian diikuti pendapatan dari produk palm kernel (PK) sebesar Rp66,96 miliar.

Lebih lanjut, peningkatan pendapatan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya volume penjualan CPO dan PK yang masing-masing naik sebesar 48,2% dan 67,1%. Peningkatan volume penjualan tersebut mengkompensasi penurunan harga jual rata-rata CPO dan PK masing-masing sebesar 19,5% dan 56,4%, sehingga perseroan dapat mempertahankan realisasi kinerja keuangan yang positif. 

(SLF)

SHARE