Telkom Ungkap Strategi Jadi Pemain Data Center di ASEAN
PT Telkom Indonesia Tbk melalui anak usahanya, PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) menargetkan menjadi pemain utama data center di pasar Asia Tenggara (ASEAN).
IDXChannel - PT Telkom Indonesia Tbk melalui anak usahanya, PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) menargetkan menjadi pemain utama data center di pasar Asia Tenggara (ASEAN). Saat ini perusahaan terus memantapkan langkahnya.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, permintaan (demand) center di ASEAN sangat tinggi. Sehingga, lini bisnis ini menjadi leading sector atau penggerak bagi pertumbuhan makro ekonomi nasional.
"Kalau kita lihat sih persiapan dari tradisi ini sudah sangat ready ya untuk menjadi pemain global di Indonesia maupun ASEAN," ujar Rosan saat ditemui di Hyperscale Data Center Telkom Cikarang, Jawa Barat, Senin (16/10/2023).
Dia memastikan, Telkom Indonesia dan NeutraDC sudah mempersiapkan berbagai kebutuhan pasar hingga teknologi yang dibutuhkan. Dengan demikian, BUMN di sektor telekomunikasi ini siap menjajaki pasar data center di pasar ASEAN.
"Dan planning-nya itu memang tidak hanya 1-3 tahun ke depan, tapi sudah mengantisipasi dengan adanya baik dari sisi demand dan disi complayers, maupun kebutuhannya baik secara perangkatnya, teknologinya, sudah sangat siap," ucapnya.
Aksi korporasi Telkom melalui NeutraDC untuk membidik pasar data center global sejalan dengan perkiraan pertumbuhan nilai ekonomi digital ASEAN yang mencapai USD 130 miliar atau setara Rp 2.041 triliun pada 2025.
Perkiraan naiknya nilai ekonomi digital berdasarkan riset yang dilakukan Temasek, Google, dan Bank Capital. Saat ini nilai digital ekonomi ASEAN berada di posisi USD 77 miliar.
Indonesia sendiri menguasai 40 persen dari total ekonomi digital di level ASEAN pada 2022.
"Indonesia 40 persen dari digital ekonomi di ASEAN, dengan nilai sekarang 70 di tahun 2023 berdasarkan riset Temasek, Google, Bank Capital USD 77 miliar, di 2025 diperkirakan akan mencapai 130 miliar dolar," beber Rosan.
Adapun nilai dari data center di seluruh Indonesia pada 2033 kurang lebih mencapai USD 2 miliar dolar saat ini. Diprediksi naik menjadi USD 4 miliar dalam lima tahun ke depan.
"Dan di lima tahun lagi akan mencapai USD 4 miliar, berarti dalam waktu lima tahun akan dobel. Nah, bagaimana Telkom dan anak perusahaan menjadi leading sektor dalam ekosistem secara keseluruhan," tuturnya.
(SLF)