Tembus Rekor Tertinggi, Ekspor RI Capai USD186 Miliar
Ekspor Indonesia sejak periode Januari-Oktober 2021 tercatat mencapai USD186 miliar atau setara Rp2.650 triliun.
IDXChannel - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan ekspor Indonesia sejak periode Januari-Oktober 2021 tercatat mencapai USD186 miliar atau setara Rp2.650 triliun (kurs Rp14.250 per USD). Capaian ini menjadi rekor tertinggi yang dicapai Indonesia.
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan, capaian tersebut terdiri dari ekspor barang non-migas sebesar USD176,47 miliar dan barang migas sebesar USD10 miliar. Menurutnya, minyak nabati atau HS 15 merupakan penyumbang ekspor terbesar pada 2021.
Sementara, pada 2020 total ekspor Indonesia mencapai USD163 miliar. Ekspor tersebut terdiri dari ekspor non-migas USD 155 miliar dan ekspor migas USD8,25 miliar.
"Jadi ini salah satu rekor terbaik yang pernah kita capai sebelumnya," ujar Lutfi dalam acara Digital Technopreneur Fast & Socio Technopreneur Campus Jumat, (19/11/2021).
Dengan surplus ekspor tersebut, kata Lutfi, berdampak positif pada tingkat suku bunga yang rendah. Sehingga kondisinya harus dipertahankan dalam beberapa waktu ke depan untuk memperbaiki ekonomi nasional.
Adapun komoditas minyak nabati dari kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) masih menjadi andalan ekspor nasional. Sepanjang tahun ini, tercatat ekspor CPO sebesar USD 33,6 miliar naik dari tahun lalu yang hanya menyentuh USD27 miliar.
"Paling besar adalah produk minyak nabati HS 15 yaitu kelapa sawit. Kita ini menjual kira-kira USD27 miliar pada tahun 2020. Pada bulan oktober ini saja sudah menjual USD33,6 miliar, jadi harga kelapa sawit ini sekarang lebih dari USD1.250 dan ini akan naik lebih dari USD1.500 pada tahun depan," ujarnya.
Kemudian, komoditas lain yang juga mencatatkan hasil positif yakni besi baja. Pada 2021, ekspor baja tembus USD10,86 miliar. Sebagian besar atau sebanyak 69 persen diekspor ke China dengan nilai mencapai USD7,5 miliar.
Menurutnya, melonjaknya ekspor baja ke China mampu memperbaiki defisit neraca perdagangan dengan Negeri Tirai Bambu. Bahkan, capaian itu menjadi rekor terbaik sejak 2008-2009 yang tidak pernah kurang dari USD12 miliar melalui satu produk.
"Jadi ini adalah prestasi luar biasa, dan ini adalah komitmen dari pemerintah untuk memastikan tidak ada penjualan barang mentah dari Indonesia terutama dari komoditas pertambangan. Ini merupakan komitmen yang sangat penting," ungkapnya. (NDA)