ECONOMICS

Terapkan Inovasi Baru, Produktivitas Pelabuhan Belawan Naik Dua Kali Lipat 

Wahyudi Aulia Siregar 11/05/2021 18:03 WIB

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo 1 mengklaim produktivitas layanan terminal curah kering (TCK) mereka di Pelabuhan Belawan meningkat dua kali lipat

MPI

IDXChannel - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo 1 mengklaim produktivitas layanan terminal curah kering (TCK) mereka di Pelabuhan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara, meningkat hingga dua kali lipat. 

Capaian itu diraih setelah perseroan melakukan optimalisasi layanan dan penerapan inovasi baru dalam layanan mereka. 

Direktur Operasi dan Komersial Pelindo 1, Ridwan Sani Siregar, mengatakan saat ini mereka mengoperasikan fasilitas conveyor yang dipadukan dengan sistem operasi dan teknologi yang terpadu, serta SDM yang ahli di Pelabuhan Belawan.

Dengan adanya fasilitas ini, kegiatan bongkar komoditas curah kering menjadi lebih cepat, efektif dan efisien dengan produktivitas dua kali lebih cepat dari sebelumnya. 

Pengeoperasian dan pengoptimalan serta inovasi sistem operasional di Terminal Curah Kering di Pelabuhan Belawan bekerjasama dengan PT FKS Solusi Logistik. Layanan ini menggunakan sistem mekanisasi terpadu yang dipantau secara realtime dengan system IT yang terintegrasi. 

Operasional TCK menggunakan conveyor dimana proses muatan dari kapal dibongkar ke conveyor, dan muatan akan langsung menuju gudang penyimpanan serta  timbangan yang dimonitoring full dengan cctv. Sebelumnya kegiatan bongkar muat curah kering di Pelabuhan Belawan menggunakan metode truck lossing, dimana barang dibongkar dari kapal langsung dimuat ke armada angkutan (truck) untuk kemudian dibawa (angkut) menuju gudang. 

TCK Pelabuhan Belawan ini juga dilengkapi dengan teknologi Telescopic Chute, yang berfungsi untuk mengurangi penyebaran muatan curah, mengurangi debu dan potensi loss cargo jadi lebih kecil. Teknologi ini merupakan yang pertama kali digunakan di TCK  khusus grain/pangan di Indonesia dan dalam skala besar pertama kali diterapkan di Pelabuhan Belawan.

Selain itu, TCK Pelabuhan Belawan juga dilengkapi dengan teknologi magnetic separator, untuk menyaring material besi yang terdapat dalam cargo secara otomatis, sehingga lebih aman. 
TCK Pelabuhan Belawan memiliki fasilitas conveyor sepanjang 388 m dan produktivitas 850 sd 900 Ton/jam, gudang seluas 6.912 m2 dengan kapasitas 30.000 ton, truck loading conveyor sebanyak 4 unit dan dermaga dengan daya dukung 2,5 ton/m2.

“Fasilitas TCK Pelabuhan Belawan ini sangat efektif dalam mendukung efisiensi logistik karena dapat memangkas biaya dengan kecepatan bongkar dan  dengan system IT yang terintegrasi dari cargo in hingga cargo out. Selain itu, fasilitas TCK ini juga dapat  meningkatkan nilai tambah bagi pengguna jasa yaitu dengan peningkatan produktivitas bongkar komoditas curah kering sebesar 10.000 ton/hari sehingga dapat mempercepat alur distribusi barang. Dengan pengoptimalan fasilitas TCK ini, kami menargetkan Pelabuhan Belawan menjadi sentra bongkar muat curah kering di Pulau Sumatera,” terang Ridwan. 

Sementara itu, General Manager Pelabuhan Belawan, Emilda Andayani, mengungkapkan jika kapal curah perdana yang sudah dibongkar menggunakan layanan terbaru  di TCK Pelabuhan Belawan ini, kata Ridwan, adalah M.V Sea Odyssey dan MV Castellani, yang membawa muatan soya bean meal atau bungkil kedelai masing-masing sebanyak 19.411,33 Ton dan 24.040 Ton. 

Kegiatan bongkar kapal tersebut dengan menggunakan conveyor berjalan lancar dan mencapai produktivitas sebesar 10.300 Ton/hari, melebihi target produktivitas yang telah ditentukan. Sehingga produktivitas layanan bongkar hanya membutuhkan dua hari dari sebelumnya menggunakan truk losing memakan waktu dari empat hingga lima hari. 

“Pelabuhan Belawan kembali melakukan pembongkaran pengapalan ketiga di TCK oleh  kapal MV Ikan Pulas dari Singapura dengan muatan  kedelai curah sebanyak 9.000 Ton dari Sabtu hingga Minggu, 8-9 Mei 2021 dan selesai dalam waktu 16 jam. Seluruh kegiatan bongkar muat di TCK Pelabuhan Belawan tentunya didukung dengan sistem operasi yang handal yang dapat memberikan layanan secara realtime  dan muatan dari kapal ke conveyor, gudang dan timbangan dimonitoring full dengan cctv. Untuk menjaga akurasi total muatan, dilakukan verifikasi dan kalibrasi timbangan secara berkala sesuai barcode dan scanning dan disaksikan langsung oleh customer yang terlibat,” sebut Emilda. 

Total cargo curah kering komoditas pangan dan pakan melalui Pelabuhan Belawan, terang Emilda, sekitar 1,4 juta ton per tahun. Di mana  mayoritas melalui curah dibandingkan jenis cargo lainnya.

"Pelabuhan Belawan akan terus melakukan pengembangan layanan untuk mendukung peningkatan logistik Indonesia. Kami juga secara rutin terus melakukan pendekatan dan comisioning kepada consignee/pemiliki barang untuk meyakinkan bahwa fasilitas TCK ini dapat memberi nilai tambah bagi peningkatan produktivitas bongkar muat,” pungkasnya. 

(IND)

SHARE