Terbitkan SEC Registered Global Bond, Pemerintah Raup Dana Rp31,83 Triliun
Pemerintah telah melakukan transaksi penerbitan tiga seri Surat Utang Negara (SUN) Valas dalam mata uang US Dollar (USD) sebesar USD2,05 miliar.
IDXChannel - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) telah melakukan transaksi penerbitan tiga seri Surat Utang Negara (SUN) Valas dalam mata uang US Dollar (USD) sebesar USD2,05 miliar.
Jika dihitung dengan asumsi kurs Jisdor per 4 Januari 2024 sebesar Rp15.525 per USD, maka nilai penerbitan global bond tersebut sekira Rp31,83 triliun.
Penerbitan SUN tersebut memiliki tenor Long 5, 10 dan 30 tahun dalam format SEC-Registered. Transaksi ini merupakan penerbitan sovereign bond pertama di Asia pada 2024 sekaligus transaksi pemerintah ke-14 kalinya dalam format SEC-registered dalam denominasi USD.
Transaksi penerbitan SUN Valas SEC Registered dilakukan pada 3 Januari 2024 (waktu New York) atau 4 Januari 2024 (waktu Jakarta).
"Penawaran tersebut berhasil menarik minat investor global hingga mencapai total orderbook USD8 miliar. Dengan orderbook yang cukup solid tersebut, pemerintah dapat menurunkan tingkat imbal hasil untuk seluruh tenor yang ditawarkan kepada investor," kata DJPPR Kemenkeu dalam keterangan resminya, Jakarta, ditulis Jumat (12/1/2024).
Final yield untuk tenor Long 5, 10 dan 30 tahun masing-masing sebesar 4,650%, 4,850% dan 5,200%.
Tiga seri SUN yang ditransaksikan, yaitu:
1. Seri RI0329
Long 5 tahun, tanggal jatuh tempo 10 Maret 2029, nominal yang diterbitkan USD500 juta, tingkat kupon 4,400 persen, yield 4,650 persen.
Berdasarkan wilayah, distribusi investor dari Asia menyerap 31 persen, EMEA (Eropa, Timur Tengah, dan Afrika) 52 persen, dan Amerika Serikat 17 persen.
Berdasarkan jenis investor, terbanyak yang menyerap seri SUN RI0329, yakni Asset Managers 48 persen, bank 31 persen, bank sentral 13 persen, asuransi atau dana pensiun sebesar 8 persen.
2. Seri RI0234
Long 10 tahun, tanggal jatuh tempo 10 Februari 2034, nominal yang diterbitkan USD650 juta, tingkat kupon 4,700 persen, dan yield 4,850 persen.
Berdasarkan wilayah, distribusi investor dari Asia menyerap 60 persen, EMEA (Eropa, Timur Tengah, dan Afrika) 31 persen, dan Amerika Serikat 9 persen.
Berdasarkan jenis investor, terbanyak yang menyerap seri SUN RI0234, yakni Asset Managers 50 persen, bank 42 persen, asuransi atau dana pensiun sebesar 6 persen, dan bank sentral 2 persen.
3. Seri RI0254
Long 30 tahun, tanggal jatuh tempo 10 Februari 2054, nominal yang diterbitkan USD900 juta, tingkat kupon 5,100 persen, dan yield 5,200 persen.
Berdasarkan wilayah, distribusi investor dari Asia menyerap 37 persen, EMEA (Eropa, Timur Tengah, dan Afrika) 22 persen, dan Amerika Serikat 41 persen.
Berdasarkan jenis investor, terbanyak yang menyerap seri SUN RI0254, yakni Asset Managers 53 persen, asuransi atau dana pensiun 33 persen, bank sentral 9 persen, dan sisanya 5 persen oleh perbankan.
"Keberhasilan transaksi ini menunjukkan minat investasi yang kuat dari beragam jenis investor dari berbagai wilayah global untuk Indonesia. Tingginya minat investor tersebut, antara lain disebabkan oleh fundamental ekonomi Indonesia dan kinerja APBN yang solid," jelas DJPPR.
Hasil penerbitan ini secara umum akan digunakan untuk pembiayaan APBN 2024. Ketiga seri SUN yang diterbitkan pada transaksi kali ini memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch, serta akan dicatatkan pada Singapore Exchange Securities Trading Limited dan Frankfurt Stock Exchange.
Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah ANZ, BofA Securities, Deutsche Bank, Morgan Stanley dan UBS. Sedangkan yang bertindak sebagai Co-Managers adalah PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
(FAY)