ECONOMICS

Termasuk Skema Subsidi, Pemerintah Beli Kedelai Impor dari Swasta Rp12 Ribu per Kg

Suparjo Ramalan 15/01/2023 23:47 WIB

saat ini Bulog belum juga mampu merealisasikan impor sebanyak 350.000 ton yang telah ditugaskan sejak November 2022 lalu.

Termasuk Skema Subsidi, Pemerintah Beli Kedelai Impor dari Swasta Rp12 Ribu per Kg (foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah terus berupaya menekan tingginya harga kedelai di pasar dalam negeri, terutama bagi kalangan perajin tahu dan tempe domestik.

Salah satunya dengan membeli kedelai hasil impor milik pelaku industri swasta untuk meningkatkan pasokan yang ada di pasar dalam negeri, sehingga diharapkan dapat menekan tingginya harga di pasar.

Adalah FKS Group, yang dilaporkan telah mendatangkan 56.000 ton kedelai impor asal Amerika Serikat (AS), dan seluruhnya bakal dibeli oleh pemerintah dengan harga sebesar Rp12.000 per kilogram.

"Iya benar, sudah datang 56.000 ton, dan langsung dibeli pemerintah dengan harga Rp12.000 per kg. Nanti kita jual ke pasar dengan harga Rp11.000 per kg lewat BUMN Pangan," ujar Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, usai meninjau langsung pasokan kedelai impor milik FKS Group, di Cilegon, Banten, Minggu (15/1/2023).

Nantinya, menurut Zulkifli, selisih harga Rp1.000 per kilogram itu bakal ditanggung pemerintah dalam bentuk subsidi pangan.

Upaya membeli pasokan kedelai impor dari swasta ini sendiri merupakan langkah lanjutan yang ditempuh pemerintah, usai skenario awal melakukan impor lewat Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) tidak berjalan sesuai rencana.

Dengan beragam kendala di lapangan, hingga saat ini Bulog belum juga mampu merealisasikan impor sebanyak 350.000 ton yang telah ditugaskan sejak November 2022 lalu.

"Jadi karena (realisasi) impor (lewat Bulog) belum juga datang, jadi kita ambil dari swasta, karena pasar butuh segera," tutur Zulkifli.

Nantinya, menurut Zulkifli, pasokan kedelai sebanyak 56.000 ton itu bakal didistribusikan di tiga kawasan, yaitu Banten, Semarang, dan Cilacap. Rencananya, wilayah Banten bakal mendapatkan alokasi pasokan sebanyak 30.000 ton, dan lalu selebihnya bakal dibagi untuk pasokan di Wilayah Semarang dan Cilacap.

"Ini memang harus cepat kita distribusikan. Di sini (Banten) di-chart sekitar 30.000 ton. Sisanya baru kita geser ke Semarang dan lanjut ke Cilacap. Nanti Bulog dan ID FOOD membantu mempercepat distribusi juga, karena kita gak bisa kerja sendiri. Ini eranya kolaborasi," tegas Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, dalam kesempatan yang sama. (TSA)

SHARE