ECONOMICS

Ternyata Ini Penyebab KA Cepat Whoosh Belum Bisa Berhenti di Stasiun Karawang

Suparjo Ramalan 23/04/2024 22:45 WIB

Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Karawang, Jawa Barat hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian, meski sebenarnya sudah rampung.

Ternyata Ini Penyebab KA Cepat Whoosh Belum Bisa Berhenti di Stasiun Karawang. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Karawang, Jawa Barat hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian, meski sebenarnya sudah rampung sejak lama. Penyebabnya, akses jalan tol menuju stasiun belum juga dibangun.

Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Triono Junoasmono mengatakan, pembebasan lahan menjadi kendala utama pembangunan akses dari dan ke Stasiun Whoosh di Karawang dan jalan tol. Menurutnya, pembebasan lahan belum dapat dilakukan saat ini.

Sementara itu, rancangan teknis akhir (RTA) yang menjadi tanggung jawab Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasa Marga Tbk (JSMR) juga masih dibahas.

“Masih berproses administrasi untuk pembebasan lahannya. Jadi belum ada yang dibebaskan. Untuk RTA design sedang pembahasan Bersama,” ujar Triono kepada wartawan, Jakarta, Selasa (23/4/2024). 

Kendati begitu, Kementerian PUPR menargetkan beberapa tahapan pembangunan akses bisa dilakukan pada tahun ini. Salah satunya RTA yang sedang disiapkan Jasa Marga.

“Iya saat ini sedang proses penyiapan design oleh Jasa Marga dan sedang proses pengusulan penlok (penetapan lokasi) untuk pembebasan lahannya. Kami targetkan tahun 2024 ini tepatnya pertengahan tahun atau kuartal III bisa start konstruksinya oleh Jasa Marga,” paparnya.

Sementara itu, Project Director Proyek Pengembangan Akses Tol Jasa Marga Denny Chandra Irawan mengakui pihaknya dilibatkan dalam proyek pembangunan akses jalan ini. Seperti diketahui, Jasa Marga merupakan pengelola Jalan Tol Cikampek yang berlokasi dekat dengan stasiun Kereta Cepat Karawang.

“Pembangunan akses tol yang menghubungkan stasiun KCJB Karawang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Pemerintah melalui Kementerian PUPR menugaskan Jasa Marga untuk melaksanakan pembangunan akses tol Karawang yang menghubungkan Jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan jaringan jalan di kawasan Stasiun KCJB Karawang,” ucap Denny.

Saat ini Jasa Marga sedang dalam proses Rencana Teknik Akhir (RTA) yang merupakan salah satu kewajiban dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT). 

Dilansir dari laman resmi Bina Marga, dokumen ini harus disampaikan BUJT, dalam hal ini Jasa Marga dalam jangka waktu tertentu sejak dimulainya perencanaan teknik sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Jalan Tol masing-masing BUJT.

Pada tahap ini, Jasa Marga harus melaporkan dokumen yang terdiri dari rencana detail dokumen jadwal atau rencana Kerja Penyelesaian RTA, Kriteria Desain yang merujuk pada Rencana Bisnis PPJT, Hasil Survei Detail.

Lalu, Hasil Analisis Perencanaan, Gambar RTA, Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Khusus, Daftar Kuantitas dan Harga Satuan (Bill of Quantity atau BoQ) dan atau Rencana Anggaran Biaya (RAB).

“Terkait dengan pembangunan akses tol Karawang, saat ini Jasa Marga sedang menyelesaikan penyusunan Rencana Teknik Akhir (RTA). RTA ini nantinya harus mendapatkan persetujuan akhir dari Kementerian PUPR,” tutur dia.  

Saat ini proses RTA masih berjalan, karenanya langkah pelaksanaan konstruksi belum juga terlaksana karena teknis-teknis lain belum juga bisa diselesaikan.

“Pelaksanaan konstruksi dapat dimulai setelah tersedianya lahan untuk konstruksi yang proses pengadaan lahannya dilaksanakan oleh Kementerian PUPR. Saat ini, proses pengadaan lahan untuk pembangunan akses tol Karawang tersebut sedang dalam tahapan Penetapan Lokasi (Penlok) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” jelas Denny.

Belum beroperasinya akses jalan menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang membuat perjalanan baru hanya menghubungkan Jakarta-Bandung tanpa melibatkan Karawang, yakni rute Halim-Padalarang dan Halim-Tegalluar.

Kereta Cepat Whoosh dibangun dengan memiliki empat stasiun, yaitu Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar. Artinya, sejak beroperasi penuh pada 2 Oktober 2023, hanya Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang yang belum beroperasi meski pembangunannya sudah rampung. Padahal, target awalnya Stasiun Whoosh Karawang bisa beroperasi pada awal 2024.

(YNA)

SHARE