ECONOMICS

Terungkap, Begini Rencana Skema Penggabungan AP I dan AP II

Suparjo Ramalan 03/10/2023 21:33 WIB

Penggabungan operasional PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I dan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II terus digodok Kementerian BUMN.

Terungkap, Begini Rencana Skema Penggabungan AP I dan AP II. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Penggabungan operasional PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I dan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II terus digodok Kementerian BUMN. Nantinya, pemegang saham membentuk perusahaan baru yang akan menaungi operasional kedua operator bandara pelat merah tersebut.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan, perusahaan baru tersebut akan menjadi holding bagi AP I dan II. 

"Jadi gini, kalau AP I dan II itu adalah kita akan menggabungkan, kita akan bikin PT di atasnya. Nah kita ingin ada perusahaan strategic holding di atasnya yang menggabungkan," ujar Tiko saat ditemui wartawan di Gedung Sarinah, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Dia menyebutkan, konsolidasi AP I dan AP II bertujuan memperkuat ekosistem transportasi udara secara utuh baik di kawasan Timur dan Barat Indonesia.

"Karena kan kita kemarin melakukan planning kan terpisah barat sama timur. Karena kita lihat integrasi daripada layanan udara ini harus menyatu. Karena kan kita kemarin melakukan planning kan terpisah barat sama timur,” ucapnya. 

Tiko juga memastikan pembentukan holding ditargetkan tahun ini. "Tahun ini, holdingnya selesai," kata Tiko.

Pasca pendirian holding baru, kata dia, Kementerian BUMN juga membuka opsi adanya pemisahan atau spin-off Badan Usaha Bandar Udara (BUBU). Dua di antaranya adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. 

Rencana pemisahan itu bertujuan agar bandara yang besar dan strategis lebih lincah dalam berinvestasi. 

“Tahun ini, holdingnya selesai. tapi nanti setelah itu kita akan lihat apakah kita akan me-spin-off beberapa BUBU (badan usaha bandar udara) yang besar. Contohnya kaya Jakarta sama Bali, itu mungkin kita akan spin-off jadi opco (operating company) tersendiri dengan BUBU tersendiri,” tuturnya.

“Karena kita melihat untuk supaya lincah dalam berinvestasi dan dalam pengembangan ini, memang Jakarta-Bali harus terpisah, karena kalau nanti digabungkan dengan keseluruhan, dia kemampuan fundraising-nya kurang,” pungkas Tiko.

(YNA)

SHARE