Terungkap! Selain Bus Setop Beroperasi, Damri Bandung Didera Korupsi Rp1,2 Miliar
Penyidik Kejari Bandung sudah menetapkan satu orang tersangka berinisial SS yang merupakan pegawai DAMRI cabang Bandung.
IDXChannel - Di balik penghentian sejumlah rute bus kota yang dilakukan Perum Damri di Bandung Raya, ternyata beredar kabar bahwa Damri cabang Bandung didera dugaan kasus korupsi hingga Rp1,2 miliar.
Dugaan penggelapan uang perusahaan tersebut dilakukan salah satu pegawai Damri cabang Bandung yang kini dalam penanganan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung.
Saat dikonfirmasi, Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Bandung Taufik Effendy membenarkan kabar tersebut.
"Iya (betul sedang ditangani kasus dugaan korupsi di Damri)," ujar Taufik, Jumat (29/10/2021).
Bahkan, lanjut Taufik, penyidik Kejari Bandung sudah menetapkan satu orang tersangka berinisial SS yang merupakan pegawai DAMRI cabang Bandung.
Penetapan tersangka sesuai dengan nomor PRINT-1291/M.2.10/Fd.1/04/2020 tanggal 14-4-2020 jo. Print-3695/M.2.10/08/2021 tanggal 23-08-2021.
"Iya tersangka sudah ada inisial SS," kata Taufik.
Meski begitu, Taufik belum menjelaskan secara rinci terkait dugaan penggelapan uang perusahaan tersebut. Namun, kata Taufik, yang pasti kasus ini sudah naik ke tingkat penyidikan.
Taufik menambahkan, penyidik kini tengah menunggu penghitungan kerugian perusahaan dari pihak auditor. Namun, kerugian diprediksi mencapai miliaran rupiah.
"Estimasi sekitar Rp 1,2 miliar," katanya.
Diketahui, Perum Damri menghentikan sementara operasional delapan rute bus kota di wilayah Bandung Raya mulai Kamis (28/10/2021) kemarin.
Kedelapan rute bus kota tersebut, yakni Cicaheum-Cibeureum, Ledeng- Leuwipanjang, Dipatiukur-Leuwipanjang, Elang-Jatinangor via Cibiru, Dipatiukur- Jatinangor, Kebon Kalapa- TJ Sari, Cicaheum- Leuwipanjang, Alun- Alun Bandung-Ciburuy.
Perum Damri pun memberikan penjelasan terkait penghentian operasional tersebut. Corporate Secretary Perum Damri, Sidik Pramono menjelaskan bahwa kebijakan tersebut terpaksa diambil karena kinerja keuangan perusahaan yang merugi.
"Pelayanan bus kota di Bandung merupakan segmen komersial dan non-subsidi, sehingga Damri harus memperhitungkan keekonomian dalam menjalankan setiap kegiatan operasionalnya," ungkap Sidik, Kamis (28/10/2021).
Menurut Sidik, keterisian penumpang yang kecil dan sebagian besar pelaku perjalanan di Bandung yang tidak menggunakan bus kotanya menjadi pertimbangan pihaknya menghentikan operasional, agar kerugian perusahaan bisa ditekan.
"Dengan berat hati harus diambil oleh Damri guna menekan kerugian dan menjaga keberlangsungan usaha perusahaan. Damri akan terus mengevaluasi segmen-segmen usaha yang dijalankan," jelasnya. (TIA)