ECONOMICS

Terus Melambung, Ini Curhat Pedagang Pasar Pondok Gede soal Harga Cabai

Iqbal Dwi Purnama 04/11/2023 14:00 WIB

Pedagang di Pasar Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat mengeluhkan kondisi harga sayur mayur hingga bumbu dapur yang terus mengalami kenaikan. 

Terus Melambung, Ini Curhat Pedagang Pasar Pondok Gede soal Harga Cabai. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Pedagang di Pasar Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat mengeluhkan kondisi harga sayur mayur hingga bumbu dapur yang terus mengalami kenaikan. 

Bahkan, ungkapan 'harga naik' dinilai sudah tidak pas, sebab kondisi yang dirasakan pedagang seperti sudah berganti harga baru.

Salah satu pedagang sayuran di Pasar Pondok Gede, Amit (26) mengungkapkan kata 'ganti harga' yang dia lontarkan itu lantaran harga komoditas yang dirasa terus mengalami kenaikan setiap harinya dan tidak kunjung mengalami penurunan.

"Harga sayuran sedang mengalami kenaikan, kondisinya lebih ke ganti harga, bukan naik lagi," ujar Amit saat ditemui MNC Portal, Sabtu (4/11/2023).

Lebih lanjut, Amit mengungkapkan beberapa barang dagangan yang mengalami kenaikan misalnya untuk cabai merah keriting dan cabai rawit keriting hargnya sudah tembus Rp100 ribu. Padahal, harga normalnya sekitar Rp70-80 ribu.

"Kalau sebelumnya itu bahkan Rp60 ribu, tapi kalau sekarang rasanya sudah ganti harga, bukan naik, kalau naik kan paling seribu dua ribu," sambungnya.

Amit sempat berbelanja cabai dengan harga Rp60 ribu sekitar bulan September 2023, namun berselang dua bulan hingga November melonjak tinggi hingga tembus Rp100 ribu/kg.

Kemudian untuk bawang merah saat ini Amit menjual dengan harga Rp34 ribu/kg, padahal sebelumnya Rp28 ribu/kg pada Oktober 2023. Sehingga untuk bawang merah hargnya naik Rp6 ribu dalam kurun waktu kurang dari sebulan.

Kemudian sayuran yang juga mengalami kenaikan adalah sawi putih yang saat ini dijual Rp16 ribu, padahal harga sebelumnya Rp12 ribu/kg pada bulan Oktober lalu. Buncis harganya Rp34 ribu/kg, sebelumnya Amit menjual buncis pernah Rp20 ribu/kg pada bulan September lalu.

"Keniakan ini luar biasa pengaruhnya, banyakin prihatin sama banyakin bersyukur. Penurunan omzet bisa 50% kalau dibandingkan bulan September untuk harga normal," kata Amit.

Bukan cuma Amit, Pedagang bumbu dapur lain Miya (39) juga mengakui kondisi keniakan yang serupa. Harganya terus mengalami kenaikan bahkan dirasa kenaikan harga itu terjadi setiap harinya.

"Bumbu dapur hampir semuanya naik, cuma yang paling melejit adalah bawang merah," sambung Miya.

Bahkan untuk Jahe, hari ini Miya menjual dengan harga Rp40 ribu/kg, padahal hari sebelumnya menjual Rp35 ribu/kg. Sehingga dalam waktu satu hari harga Jahe mengalami kenaikan Rp5 ribu/kg. Padahal harga normal Jahe sendiri menurutnya Rp25 ribu/kg, harga itu dirasakan Miya saat belanja sekitar dua bulan lalu.

"Satu hari naik Rp ribu, tidak tau besok. Biasanya sih setiap hari ada kenaikan," kata Miya.

Selain Jahe, kunyit juga mengalami kenaikan. Hari ini Miya menjual harga kunyit Rp20 ribu/kg, padahal dirinya biasa menjual kunyit dengan harga Rp15 ribu/kg. Lengkuas yang biasanya dijual Rp10 ribu, per hari ini harganya sudah Rp15 ribu/kg.

"Rerata naiknya Rp5 ribu. Ini pengaruhnya banyak bangat sama keuntungan. Harga modal meningkat, keuntungan malah menipis. Nyiasatinnya sih kita jual lain lain, bukan cuma bumbu dapur, kita juga jual umbi umbian, jadi bisa dikondisikan," pungkasnya.

(NIA)

SHARE