Terus Naik, Harga Minyak Brent Diprediksi Bisa Capai USD100 per Barel
Harga minyak Brent menuju kenaikan mingguan ketiga karena pasar terus mengetat akibat pembatasan pasokan dari Arab Saudi dan Rusia.
IDXchannel - Harga minyak Brent menuju kenaikan mingguan ketiga karena pasar terus mengetat akibat pembatasan pasokan dari Arab Saudi dan Rusia.
Harga acuan komoditas minyak mentah global tersebut berada di atas USD94 per barel pada Jumat (15/9/2023), setelah naik 2% di hari sebelumnya.
Dilansir dari Bloomberg, semakin banyak analis yang memprediksi harga minyak dapat mencapai USD100 per barel. Harga minyak mentah di London kini telah melonjak lebih dari 30% dari titik terendah pada pertengahan Juni.
Badan Energi Internasional (IEA) dan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memperingatkan pekan ini bahwa pasokan minyak mentah global akan mengalami defisit hingga akhir 2023. Peringatan tersebut membantu mendorong harga naik lebih dari 4% sejak penutupan pekan lalu.
Permintaan juga tangguh karena Amerika Serikat (AS) menunjukkan tanda-tanda akan dapat menghindari resesi, sementara data terbaru dari China melampaui ekspektasi para ekonom.
Pengetatan pasar juga tercermin dalam melonjaknya harga bahan bakar, dengan harga solar mencapai rekor tertinggi secara musiman di New York.
“Pasar minyak sekarang harus mempertimbangkan apakah harga minyak Brent berjangka mungkin dapat mencapai USD100 per barel pada paruh kedua 2023 mengingat besarnya pengurangan pasokan OPEC+,” kata Vivek Dhar, direktur penelitian komoditas pertambangan dan energi di Commonwealth Bank of Australia.
Namun, ada tanda-tanda teknis bahwa reli sudah terlalu panjang. Indeks kekuatan relatif 14 hari Brent telah berada di atas ambang batas, menandakan penurunan harga mungkin saja terjadi dalam dua pekan ke depan. (WHY)