ECONOMICS

The Fed Diproyeksi Tetap Pangkas Suku Bunga Meski Data Ekonomi Tertunda Akibat Shutdown

Febrina Ratna Iskana 21/10/2025 09:21 WIB

Morgan Stanley mengatakan Federal Reserve (The Fed) berpeluang memangkas suku bunga pada akhir Oktober di tengah penutupan pemerintah atau government shutdown.

The Fed Diproyeksi Tetap Pangkas Suku Bunga Meski Data Ekonomi Tertunda Akibat Shutdown. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Morgan Stanley mengatakan Federal Reserve (The Fed) berpeluang memangkas suku bunga pada akhir Oktober di tengah penutupan pemerintah atau government shutdown Amerika Serikat (AS).

Penutupan pemerintah AS telah menghentikan aliran dana hingga menunda rilis data ekonomi penting terkait lapangan kerja dan inflasi. Tetapi hal itu kemungkinan besar tidak akan menghentikan The Fed untuk kembali memangkas suku bunga menurut para ekonom Morgan Stanley dalam sebuah catatan terbaru.

"[Jika] risiko penurunan lapangan kerja membenarkan kalibrasi ulang sikap kebijakan The Fed pada September, dan kondisinya tidak berubah, maka bias pelonggaran tetap berlaku. Kita akan memperkirakan penurunan suku bunga kebijakan bulan ini," kata para ekonom seperti dilansir dari Investing, Selasa (21/10/2025).

Sementara itu, para pejabat The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell dan Gubernur Christopher Waller, terus menunjukkan keyakinan dalam penilaian mereka terhadap perekonomian meskipun terdapat angka-angka yang hilang akibat penutupan pemerintah Washington.

Powell mengatakan pekan lalu bahwa "prospek lapangan kerja dan inflasi tampaknya tidak banyak berubah sejak pertemuan pada September, empat minggu lalu," tambah para ekonom, seraya menyebutkan kondisi ketenagakerjaan yang masih lemah sebagai alasan risiko penurunan yang berkelanjutan.

Bank tersebut memperkirakan The Fed akan kembali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan ini, diikuti oleh pemangkasan berikutnya pada Desember. Sehingga suku bunga dana federal turun ke kisaran 2,75 persen hingga 3 persen pada pertengahan 2026.

Bahkan tanpa data terperinci yang biasanya memandu kebijakan moneter, Morgan Stanley menyimpulkan bahwa: “The Fed melihat cukup banyak data selama musim panas untuk meyakinkan bahwa sikapnya terlalu ketat," saran Morgan Stanley.

Hal itu menyiratkan bahwa tidak ada data yang hilang yang akan menggagalkan langkah selanjutnya.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE