Tiga Merek Motor Listrik Pakai TKDN di Atas 40 Persen, Bakal Dapat Insentif?
Tiga brand motor listrik di Indonesia sudah memiliki kandungan lokal di atas 40 persen.
IDXChannel - Pemerintah bakal mengucurkan subsidi atau insentif untuk membeli kendaraan listrik. Syaratnya produk yang dijual memiliki nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Staf Ahli Utama Menteri Perhubungan Bidang Transportasi Darat dan Konektivitas, Budi Setiyadi mengatakan, subsidi kendaraan listrik bakal diberikan bagi produsen kendaraan yang memiliki TKDN di atas 40%.
"Dalam subdisi itu memang yang saya dengar TKDN menjadi persyaratan, minimal 40%, seperti amanat pak presiden," ujar Budi Setiyadi di acara IIMS 2023, Kamis (23/2/2023).
Pada penyelenggaraan IIMS 2023, beberapa brand lokal motor listrik juga turut meramaikan pameran otomotif tersebut. Beberapa produsen mengklaim sudah memiliki TKDN di atas 40%. Sehingga memiliki kemungkinan untuk mendapatkan kucuran subsidi pembelian kendaraan listrik.
Misalnya, PT Artas Rakata Indonesia, selaku produsen motor listrik brand lokal, Rakata Motorcycle.
Direktur Artas Rakata Indonesia, Michael Mahendra mengklaim, saat ini produknya memiliki TKDN sebesar 53%. Sebagaian mesin dan baterainya yang saat ini masih di impor dari China karena belum mampu diproduksi di Indonesia.
"Kalau untuk TKDN kita di sekitar 53%, memang sudah lumayan tinggi, karena seperti ban, velg, kita sudah menggunakan produk dalam negeri," ujar Michael saat ditemui MNC Portal.
Michael menjelaskan, saat ini, pihaknya memiliki lima produk yang bisa dipesan selama penyelenggaraan pameran otomotif IIMS 2023, seperti Rakata S9 SLA yang dibanderol dengan harga Rp17 juta untuk OTR Jabodetabek, Rakata S9 Lithium dengan harga Rp20,5 juta, serta Rakata X5 yang dibanderol seharga Rp22,1 juta.
Kemudian ada Rakata NX3 yang dibanderol dengan harga Rp41,1 juta untuk OTR Jabodetabek, dan produk motor sport berbasis listriknya yang baru dipunyai oleh Rakata dengan harga Rp54,75 juta untuk OTR Jabodetabek.
"Memang brand lokal, kita CKD impor dari China, kecuali ban, velg, dan lainnya. Kalau ban kan memang cepat habis, kalau ban kita dari Surabaya, lebih yakin barangnya pasti ada," kata Michael.
Sedangkan untuk baterai, Michele mengatakan sebagian tipe kendaraannya sudah menggunakan produk dari dalam negeri. Bahkan untuk motor sport-nya, Rakata NX8, saat ini tengah dipesan baterai buatan dalam negeri.
"Karena kalau baterai kita sudah dari dalam negeri, salah satu motor kita, kita lagi pesan juga untuk baterai lokalnya, untuk motor sport kita, merek baterainya Bataraz, ini produk lokal," ujarnya.
Selain Rakata Motors, brand lokal motor listrik GESITS sebelumnya juga mengklaim bahwa TKDN produk-nya berada diangka 46,73%. GESITS saat ini memiliki 2 tipe motor yang dipasarkan, diantaranya adalah GESITS Raya dan GESITS G1.
VP Business Development WIMA, Bayu Hermawan menjelaskan hingga saat ini TKDN motor GESITS keluaran terbaru sebesar 46,72%.
"Tingkat Komponen Dalam Negeri kami 46,72% untuk saat ini, tapi memang itu secara periodikal, kami akan terus menaikkan tingkat TKDN," ujar Bayu di IIMS.
Selain GESITS dan Rakata Motors, PT Juara Bike selaku produsen motor listrik Gelis juga memiliki TKDN diatas 40%. Mengutip laman P3DN Kementerian Perindustrian, Gelis sudah mengantongi sertifikat TKDN yang berada diangka 53,69%. Motor yang diproduksi di Tangerang itu mengantongi sertifikat TKDN bernomor 5034/SJ-IND.8/TKDN/10/2022.
Selama penyelenggaraan IIMS 2023, enam produk dari Gelis siap memberikan penawaran menarik seperti DP yang mendapatkan subsidi. Ke enam tipe itu antara lain Gelis 300 Pick Up, Gelis 300 Garbage, Gelis 300 Cargo, Gelis 300 Retro, All New Gelis Pick Up, dan All New Gelis Cargo.
(FAY)