ECONOMICS

Tiga Strategi KCI Layani 2 Juta Penumpang, Ada Opsi Impor KRL Bekas Jepang

Heri Purnomo 30/05/2023 07:04 WIB

KCI berencana menjalankan tiga opsi untuk dapat melayani 2 juta penumpang KRL. Salah satunya impor KRL bekas dari Jepang.

Tiga Strategi KCI Layani 2 Juta Penumpang, Ada Opsi Impor KRL Bekas Jepang. (Foto: Heri Purnomo/MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menargetkan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator KRL Jabodetabek melayani 2 juta penumpang per hari pada masa mendatang. Hal itu sejalan dengan perbaikan prasarana di sejumlah stasiun.

Beberapa stasiun yang dalam perbaikan di antaranya pengembangan Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Manggarai. Terkait dengan sarana, KCI berencana menjalankan tiga opsi untuk dapat melayani 2 juta penumpang KRL.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan tiga opsi tersebut yakni adanya pembelian 16 trainset dari PT  INKA, pengadaan impor KRL bekas dari Jepang, serta upaya pembaharuan pada teknologi kereta yang akan dipensiunkan atau retrofit. 

Anne mengatakan belum bisa menyebutkan berapa jumlah kereta yang akan di impor. Begitu juga dengan kereta yang akan diretrofit karena masih dalam kajian lebih lanjut. 

"Iya (3 opsi dijalankan) tetapi untuk jumlah dan lainnya masih terus dikaji, dan kami dibantu juga audit BPKP," kata Anne saat ditemui di Kantor KCI, Stasiun Juanda, Senin (29/5/2023). 

Anne menjelaskan setalah kajian tersebut selesai dan keluar jumlah kebutuhan sarana KRL maka akan disinkronisasikan dengan prasarana yang disiapkan oleh pemerintah. 

Saat ini, lanjut Anne, KCIC sedang melakukan assesmen bersama INKA untuk memastikan berapa jumlah yang bisa dilakukan retrofit maupun unit KRL yang bisa di impor dari Jepang. 

"Itu perlu asesmen. Makanya INKA saat ini bersama dengan KAI Commuter di Depo Depok dan Depo kami yang lain, itu kereta-kereta ini dilakukan asesmen untuk melakukan apakah memang kereta itu bisa diretrofit, sedang dilakukan kajian. Sehingga nanti kebutuhan efektifnya KRL ini bisa dilihat secara data juga dari kebutuhan untuk pengguna atau perawatan, dan dari sisi pengadaan sarana," katanya. 

Perihal kapan adanya rangkaian yang akan dikonservasi pada tahun tidak, Anne menjelaskan bahwa hal itu dilakukan secara bertahap yang mana bertujuan untuk bisa melayani penumpang KRL.

"Tidak serta merta langsung 10, 20, 30 kereta langsung dikonservasi, terus tiba-tiba keretanya datang 30, tidak. Jadi dalam konsep retrofit kereta bukan baru atau kereta baru itu kedatangannya bertahap. Itulah yang tadi mulai di-shifting tadi," jelasnya.

(FRI) 

SHARE