ECONOMICS

Tiga Strategi Mendag Kerek Ekonomi Tumbuh 8 Persen, Apa Saja?

Tangguh Yudha 17/03/2025 13:45 WIB

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengaku punya tiga strategi utama dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.

Tiga Strategi Mendag Kerek Ekonomi Tumbuh 8 Persen, Apa Saja? (Foto MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengaku punya tiga strategi utama dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Ketiganya berkaitan dengan upaya pertumbuhan pasar.

"Jadi Kemendag ini punya program tiga. Peningkatan pengamanan pasar dalam negeri, yang pertama. Yang kedua, peningkatan pasar ekspor. Yang ketiga, peningkatan UMKM bisa ekspor," ungkap Budi dalam diskusi panel, Jakarta, Senin (17/3/2025).

"Jadi yang ketiga-tiganya itu ngomongin pasar. Kenapa? Karena pertumbuhan ekonomi 8 persen ini kan harus didorong juga dengan pertumbuhan pasar. Ekspor kita juga harus mengalami peningkatan," katanya.

Budi menjelaskan, strategi pengamanan pasar dalam negeri dilakukan dengan cara mengisi industri dengan pelaku usaha serta UMKM yang berasal dari dalam negeri. Sementara peningkatan pasar ekspor dilakukan dengan membuka pasar-pasar ekspor yang baru.

Sedangkan strategi ketiga yaitu peningkatan UMKM untuk bisa ekspor dilakukan dengan membuka akses pasar ekspor melalui berbagai perjanjian dagang internasional. Menurutnya, hal ini sangat dimungkinkan terlebih Indonesia memiliki 33 perwakilan perdagangan di berbagai negara.

"Kita memiliki 33 perwakilan perdagangan di berbagai negara, termasuk Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC). Melalui mereka, kami mengadakan business matching untuk mempertemukan UMKM dengan buyer internasional," ujar dia.

Dalam program ini, kata Budi, UMKM melakukan pitching untuk mempresentasikan produknya kepada perwakilan pembeli perdagangan di berbagai negara. Setelah pembeli potensial ditemukan, dilakukan business matching untuk memfasilitasi transaksi dagang.

Sepanjang Januari 2024, tercatat 40 sesi pitching dan 32 kali business matching dengan total transaksi mencapai USD5,22 juta. Sementara itu, pada Februari 2024, terjadi 77 business matching dengan nilai transaksi sebesar USD3,55 juta.

Meski mengalami penurunan, Budi menegaskan, target utama bukan sekadar transaksi, melainkan membangun kepercayaan UMKM terhadap pasar ekspor serta meningkatkan branding produk Indonesia di kancah global.

"Kami ingin memastikan UMKM kita siap dari segi manajemen, kualitas produk, hingga kontinuitas produksi. Jika ini berjalan baik, repeat order dari buyer akan meningkatkan volume ekspor ke depannya," kata dia.

Melalui strategi ini, Budi berharap agar UMKM Indonesia dapat semakin berkembang di pasar internasional, memperkuat ekonomi nasional, dan mendorong pertumbuhan ekspor secara berkelanjutan.

(Dhera Arizona)

SHARE