Tiga Tahun Swasembada Beras, RI Raih Penghargaan dari Lembaga Internasional
Indonesia meraih penghargaan dari pusat penelitian beras dunia (IRRI) setelah swasembada beras selama tiga tahun berturut-turut.
IDXChannel - Indonesia meraih penghargaan dari pusat penelitian beras dunia, International Rice Research Institute (IRRI). Penghargaan tersebut diberikan karena Indonesia mampu mencapai swasembada beras dalam tiga tahun terakhir.
Deputi Ill Kepala Staf Presiden, Panutan S Sulendrakusuma mengatakan penghargaan ini sebagai pengakuan dari kerja keras para petani Indonesia. "Ini adalah salah satu apresiasi yang datang dan lembaga internasional yang sangat bergengsi memberikan apresiasi yang diutamakan kepada para petani kita," ujar Sulendrakusuma dalam acara Market Review IDX Channel, Jumat (19/8/2022).
Lanjut dia menjelaskan, pencapaian ini selain berkat kerja keras para petani, namun juga dari aspek pemerintah dan pemangku kepentingan.
Adapun upaya dari pemerintah dan pemangku kepentingan yaitu fokus mengembangkan infrastruktur, varietas unggul atau benih unggul, dan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.
"Jadi kami sangat bersyukur bahwa kerja keras seluruh elemen bangsa mulai dari petani, pemerintah, dan stakeholder yang lain ternyata membuahkan hasil dan dibuktikan dengan apresiasi dari IRRI," ungkap Sulendrakusuma.
Dia merinci, hal konkret yang sudah dilakukan pemerintah sampai pada akhirnya mendapat apresiasi tersebut, pada 2021 pemerintah membentuk kelembagaan baru yakni Badan Pangan Nasional yang di bentuk pada Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021.
Badan ini berfungsi sebagai lembaga yang mengkoordinasikan, merumuskan serta menetapkan kebijakan ketersediaan pangan, stabilisasi pasokan, harga pangan, penganekaragaman dan keamanan pangan.
"Jadi sistem ketahanan pangan ini di kita sekarang sudah didukung oleh satu kelembagaan tersendiri," jelas Sulendrakusuma.
Kemudian, dari sisi penguatan sumber daya manusianya, yakni petani itu sendiri, Presiden telah mengeluarkan Perpres Nomor 35 Tahun 2022 yang memperkuat fungsi penyuluhan pertanian.
"Kan pelaku sistem ketahanan pangan ini terutama adalah petani dan petani kita di pastikan didampingi oleh para penyuluh petani yang kompeten," terangnya.
Guna menjaga Swasembada beras ini terus berlanjut, Sulendrakusuma memaparkan bahwa pemerintah akan mengembangkan lagi infrastruktur seperti bendungan, embung, dan jaringan irigasi. Kemudian pengembangan benih unggul yang cocok untuk daerah daerah tertentu serta meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.
Selain itu, pemerintah juga tengah memperbaiki penyaluran subsidi pupuk. Sebab, kata dia, ini dapat menurunkan biaya dari petani sambil petani meningkatkan produktivitas nya. Adapun strategi terakhir, mempererat kerja sama antar daerah.
"Kadang-kadang kan pengaruh faktor cuaca membuat daerah tertentu misalnya sedikit berkurang panennya tapi daerah lain surplus, itu kemarin sudah di perintahkan oleh bapak presiden biaya logistik untuk mengalihkan biaya dari daerah surplus kepada daerah yang kekurangan itu bisa menggunakan dana tidak terduga," ujarnya.
(FRI)