ECONOMICS

Tiga Tantangan Utama Bayangi Pemulihan Ekonomi Indonesia

Michelle Natalia 05/04/2022 16:22 WIB

Pemerintah perlu terus mendorong berbagai infrastruktur untuk mendukung perubahan digital.

Tiga Tantangan Utama Bayangi Pemulihan Ekonomi Indonesia (foto: MNC Media)

IDXChannel - Upaya pemulihan ekonomi di Indonesia masih dibayangi oleh sejumlah tantangan. Ekonom sekaligus Kepala Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri, menyebut bahwa sedikitnya ada tiga tantangan yang wajib diwaspadai Indonesia dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.

"Tantangan pertama adalah masih rentannya situasi COVID-19. Saat ini pandemi sudah mulai memasuki masa endemik, tapi sifatnya masih riskan dan rentan," ujar Yose, dalam keterangan resminya, Selasa (5/4).

Kerentanan ini, menurut Yose, terjadi akibat semakin menurunnya antusiasme penduduk Indonesia untuk mendapatkan vaksin. Padahal sebagaimana diketahui, vaksin merupakan kunci utama dalam menangani pandemi. "Penurunan ini bisa jadi salah satu sumber untuk tetap rentan dalam situasi pandemi,” tutur Yose.

Sedangkan untuk tantangan kedua, Yose menyebut adalah beradaptasi dengan krisis saat ini dan menjadikannya sebagai momentum perubahan. Dalam dua tahun terakhir, transformasi digital terjadi sangat pesat dan Indonesia harus beradaptasi dengan kondisi tersebut.

“Namun, masih banyak necessary condition yang masih belum mumpuni jika ingin melakukan transformasi digital secara optimal seperti infrastruktur, skills dan talents, serta literasi pengguna. Selain itu, penyesuaian kerangka kebijakan juga diperlukan karena kerangka kebijakan ekonomi digital berbeda dengan kerangka kebijakan Indonesia yang masih dalam koridor ekonomi konvensional,” kata Yose.

Plt. Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Abdurohman menambahkan tren perubahan yang terjadi secara signifikan saat ini turut diakselerasi oleh adanya pandemi. Begitu pula tren digitalisasi yang meningkat pesat, termasuk di Indonesia.

“Di kawasan ASEAN, transaksi digital Indonesia termasuk yang paling kuat dan masyarakat juga cepat beradaptasi. Pemerintah perlu terus mendorong berbagai infrastruktur untuk mendukung perubahan digital, termasuk investasi di ICT (Information and Communication Technology) yang menjadi prioritas,” ujar Abdurohman.

Adapun tantangan ketiga adalah akselerasi dan perubahan aspirasi terhadap isu lingkungan hidup dan perubahan iklim di tingkat global. Kondisi ini juga mendorong Indonesia untuk bisa ikut beradaptasi. Abdurohman menyatakan bahwa kesadaran akan lingkungan hidup juga tengah mendapat sorotan. Untuk itu, pemerintah juga telah memasukkan agenda ini dalam Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF).

“Selain terus mendorong kesadaran masyarakat akan isu lingkungan, pemerintah juga sudah menangkap tren ini. Draft KEM PPKF yang sedang kita susun juga sudah mulai memasukkan isu lingkungan. Komitmen pemerintah juga terlihat dari berbagai kebijakan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca,” kata Abdurohman. (TSA)

SHARE