ECONOMICS

Timbulkan Kerugian Ekonomi, Begini Strategi BNPB Tekan Penyakit Mulut Kuku Hewan

Dimas Choirul 07/09/2022 10:10 WIB

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tengah mewabah dan menyebabkan kerugian ekonomi di berbagai aspek.

Timbulkan Kerugian Ekonomi, Begini Strategi BNPB Tekan Penyakit Mulut Kuku Hewan. Foto: MNC Media.

IDXChannel – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tengah mewabah dan menyebabkan kerugian ekonomi di berbagai aspek.

"Potensi kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh PMK ini tidak hanya pada peternak yang mengalami penurunan produktivitas hingga kehilangan hasil, akan tetapi kerugian secara nasional," Deputi Bidang Pecegahan BNPB Prasinta Dewi saat Bimbingan Teknis Fasilitator Pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Semarang, Jawa Tengah, dikutip Rabu (7/9/2022).

BNPB, kata Prasinta, selaku Ketua Satgas Penanganan PMK berkomitmen penuh dalam pengendalian wabah tersebut.

"Salah satu upaya yang dilakukan adalah kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dengan mengadakan bimtek ini. Kegiatan ini dilakukan secara masif dengan melibatkan komponen pentaheliks," jelasnya.

Ketua Bidang Pencegahan PMK itu juga mengungkapkan BNPB menggunakan InaRisk untuk melakukan pemantauan dan pelaporan berbasis digital. Melalui InaRisk personal dapat diketahui sebaran sosialisasi dan edukasi hingga mendeteksi secara dini terhadap kejadian PMK di masyarakat.

Untuk mendukung pelaksanaan tugas fasilitator di lapangan, bidang pencegahan mengembangkan sistem pemantauan dan pelaporan berbasis teknologi yang terintegrasi dalam aplikasi InaRisk personal. 

"Aplikasi ini juga berfungsi untuk monitoring pelaksanaan sosialisasi dan edukasi serta pelaporan terhadap kejadian PMK yang ditemukan masyarakat," jelas Prasinta.

Saat ini MK telah menyebar ke 24 provinsi dan 296 Kota/Kabupaten. Per Senin, 5 September 2022, terdapat 518.089 kasus PMK. 

Kasus aktif yang masih tersisa yakni sebanyak 118.859 ekor, dinyatakan sembuh 379.924 ekor, potong bersyarat 11.413 ekor, dan dinyatakan mati 7.893 ekor. Sementara untuk hewan yang sudah divaksin hingga saat ini sudah mencapai 2.101.089 ekor. (NIA)

SHARE