Tindak Lanjut KTT G20, Jababeka Target Nol Emisi di 2050
PT Jababeka Infrastruktur bersama PT Pertamina (Persero) menargetkan emisi nol karbon pada 2050 mendatang.
IDXChannel - Kawasan industri di Jababeka melalui PT Jababeka Infrastruktur bersama PT Pertamina (Persero) menargetkan emisi nol karbon pada 2050 mendatang. Langkah ini sebagai tindak lanjut atas rekomendasi Konferensi Tingkat Tingkat (KTT) G20 di Bali.
Deputy Chair B20 Task Force Energy Sustainability and Climate yang juga dosen praktisi Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) Agung Wicaksono mengatakan, salah satu aksi bisnis yang disepakati adalah, PT Jababeka Infrastruktur bersama Pertamina dan sejumlah anchor tenant Jababeka seperti Unilever, Loreal, dan Hitachi, berkomitmen mewujudkan kawasan industri Jababeka mencapai emisi nol karbon selambat-lambatnya pada 2050.
"Ini komitmen pertama di Asia Tenggara dari sebuah kawasan industri," kata Agung, yang juga menjabat Managing Director Jababeka Infrastruktur dalam keterangan persnya, Jumat (18/11/2022).
Lebih lanjut dia menceritakan, sebanyak 150 perusahaan dari 17 negara anggota G20 di Taskforce Energy B20 sepakat mendorong transisi energi yang berkeadilan, teratur, dan terjangkau. Namun, transisi energi ini mestinya tidak membuat entitas bisnis kehilangan pendapatan secara ekonomi, apalagi sampai masyarakat kesulitan mengakses energi.
"Harus seimbang antara transisi energi dan ketersediaan energi. Salah satu saran dari Mitsubishi Heavy Industries misalnya, sebagai salah satu Co-Chair gugus tugas dari Jepang, transisi bertahap melalui penggunaan gas dan nuklir, yang kendati belum terbarukan (green), tapi lebih bersih (clean)." jelas dia.
Menurut Agung, dalam perundingan B20, yang sudah berlangsung sejak awal tahun lalu, beberapa akademisi juga terlibat memberikan masukannya. Di antaranya, Prof. Togar Simatupang, guru besar pada kelompok keahlian Operation and Performance Management SBM ITB, yang menghadiri seminar B20 Task Force Energy Sustainability and Climate bekerjasama dengan BKTI PII (Persatuan Insinyur Indonesia) beberapa pekan lalu. (RRD)