ECONOMICS

Tindakan Keras China Bikin Alibaba Ditinggal Pejabat Eksekutifnya

Yulistyo Pratomo 26/07/2022 13:03 WIB

Tindakan keras yang dilakukan Beijing terhadap perusahaan-perusahaan teknologi membuat pejabat eksekutif di Ant Group meninggalkan posisinya.

Tindakan Keras China Bikin Alibaba Ditinggal Pejabat Eksekutifnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Tindakan keras yang dilakukan Beijing terhadap perusahaan-perusahaan teknologi membuat pejabat eksekutif di Ant Group meninggalkan posisinya. Sosok tersebut diketahui merupakan bagian dari Alibaba Partnership, yakni sebuah badan yang berwenang mencalonkan mayoritas dewan raksasa e-commerce.

Hal itu diungkap dalam pernyataan laporan tahunan Alibaba pada Selasa (26/07/2022). Alibaba Group juga sempat mengganti persyaratan kemitraannya, yang dibuat pada 2010 yang terdiri dari anggota dengan kewenangan untuk menominasikan mayoritas dewan direksi Alibaba.

Kini persyaratannya hanya memperbolehkan karyawan Alibaba untuk menjadi bagian dari kemitraan.

Karyawan afiliasi Alibaba pun juga tak lagi menjadi mitra mulai 31 Mei, ungkap Alibaba. Ant menyebut langkah tersebut adalah “bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk meningkatkan tata kelola perusahaan".

Tujuh eksekutif Grup Ant termasuk Chief Executive Eric Jing telah mengundurkan diri dari Alibaba Partnership. Termasuk chief technology officer dan chief people officer.

Dua dari pensiunan eksekutif Alibaba juga meninggalkan kemitraan, meninggalkan jumlah total Mitra Alibaba di 29 dari 38 pada tahun 2021.

Alibaba mempertahankan sepertiga dari Ant, yang sebelumnya dipisahkan pada tahun 2011.

Setelah restrukturisasi besar-besaran oleh Beijing yang menggagalkan penawaran umum perdana Ant senilai USD37 miliar pada 2020, kedua perusahaan telah mengambil langkah-langkah untuk menetapkan batasan operasional yang ketat, lapor Reuters.

Ant telah merencanakan restrukturisasi yang akan membuatnya menjadi perusahaan induk keuangan dan melakukan perombakan dewan baru-baru ini, dengan keberangkatan termasuk veteran Alibaba Jiang Fang.

Secara terpisah, Alibaba mengatakan akan mengajukan pendaftaran utama di Hong Kong, mengambil keuntungan dari perubahan aturan yang memungkinkan perusahaan China berteknologi tinggi dengan saham kelas ganda untuk mencari daftar utama ganda di Hong Kong. (TYO/RIBKA)

SHARE