ECONOMICS

Tingkat Hunian Meningkat, Bagaimana Prospek Pasar Apartemen di 2022?

Iqbal Dwi Purnama 05/01/2022 15:27 WIB

Konsultan Properti Coillers International Indonesia mencatat tingkat hunian apartemen serviced meningkat 9,4% pada kuartal III hingga kuartal IV 2021.

Konsultan Properti Coillers International Indonesia mencatat tingkat hunian apartemen serviced naik 9,4% pada kuartal III hingga kuartal IV 2021.(Foto: MNC)

IDXChannel - Konsultan Properti Coillers International Indonesia mencatat tingkat hunian apartemen serviced mengalami peningkatan 9,4% pada kuartal III hingga kuartal IV tahun 2021.

Pada kuartal III tahun 2021 tingkat hunian apartemen seviced 51,7%, sedangkan pada kuartal IV tingkat hunian tersebut bertambah menjadi 61,1%.

Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto mengatakan kenaikan tersebut disebabkan salah satunya oleh meredanya kasus covid serta tingkat vaksinasi pada masyarkat yang menjadi salah satu syarat untuk bepergian.

"Yang menggembirakan tingkat hunian mengalami peningkatan dari 51% menjadi 61%, jadi ini cukup positif kalau kita lihat, kenaikan ini dipicu rata-rata dari turis domestik," ujarnya dalam media briefing, Rabu (5/1/2022).

"Jadi memang ada harga yang menarik yang membuat tingkat hunian itu naikl dan memang kita lihat pasar staycation ini juga cukup aktif selama 2021," tambahnya.

Sedangkan untuk pasar Apartemen Strata, tingkat serapannya hanya mengalami sedikit kenaikan, yakni sebesar 0,23% QoQ atay 0,28% secara yoy menjadi 87,52%.

Sedangkan jumlah penjualan unit pada sepanjang kuartal I hingga IV tahun 2021 lebih rendah jika dibandingkan pada tahun 2020. Sepanjang tahun 2021 penjualan apartement strata hanya 1289 unit, sedangkan pada tahun 2020 penjualan apatermen strata mencapai 1927 unit.

Meski demikian Ferry optimis pasar apartement strata di tahun 2022 dapat didongkrak kembali berkat adanya insentif fiskal pemerintah PPN DTP (pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah) yang dilanjutkan hingga bulan Juni 2022.

"Tahun 2022 itu jumlah penjualannya bisa lebih tinggi, apa yang mendasari itu pertama kalau kita lihat menggunakan proyeksi ekonomi, tahun 2022 itu tentunya sesuai beberapa prediksi GDP kita akan lebih baik yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang dapat memicu penjulan apartemen yang lebih baik," tambahnya.

Ferry menambahkan adanya PPN DTP tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan oleh para pelaku pasar untuk memiliki apartemen. Setidaknya selama berlakunya PPN DTP hingga bulan Juni 2022 mendatang.Sebab tahun 2022 juga PPN akan naik menjadi 11%.

"Karena setelah itu PPN kembali normal itu mungkin kebijakannya akan berbeda, sehingga kalau ini diterapkan, pada semeseter II kemungkinan penjualannya bisa tinggi," tambahnya.

Ferry menambahkan, disamping itu Bank Indonesia juga akan menaikan suku bunga pada akhir tahun 2022 mendatang. "Selain itu Bank Indonesia sudah berencana menaikan suku bunga di akhir tahun, dan itu siap-siap mungkin pembeli harus mengeluarkan uang lebih," tutur Ferry. 

"Jadi 6 bulan kedepan pembeli berpacu dengan waktu, kalau berinvestasi di apartemen inilah saatnya, karena setelah itu dengan berlaku PPN 11% kemungkinan harganya akan lebih tinggi," ujarnya. (TIA)

SHARE