ECONOMICS

Tingkat Keparahan Mutasi Covid Lebih Tinggi? Ini Penjelasan Pakar ITB

Binti Mufarida 13/03/2021 18:47 WIB

Mutasi Covid-19 seperti B117 tidak menyebabkan tingkat keparahan pada pasien.

Mutasi Covid-19 seperti B117 tidak menyebabkan tingkat keparahan pada pasien. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kelompok Keahlian Genetika dan Bioteknologi Molekuler Institut Teknologi Bandung, Ernawati Arifin Rachman menyebutkan jika mutasi-mutasi Covid-19 yang ada saat ini seperti B117 dari Inggris dan juga beberapa mutasi lainnya, tidak menyebabkan tingkat keparahan pada pasien.

“Jadi kalau dari mutasi yang sekarang ada, itu mutasinya memang menyebabkan transmisi yang lebih cepat. Tapi, itu tidak terkait dengan keparahan. Jadi bukan berarti orang yang terkena mutan itu akan menjadi lebih parah ya,” tegas Erna dalam dalam diskusi Seri Seputar Covid-19: Memahami Covid-19 dan Mutasi Virus, Sabtu (13/3/2021).

Erna juga menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada bukti secara ilmiah yang menyebutkan bahwa mutasi ini tersebut bisa mempengaruhi keparahan pasien yang terpapar. “Nah bukti itu belum ada ya. Jadi yang sejauh ini ada seperti itu,” tegasnya.

Erna menegakan bahwa mutasi-mutasi yang ada saat ini hanya hanya meningkatkan proses transmisinya namun tidak menyebabkan keparahan pada pasien.

“Dari beberapa efiden yang ada itu masih diatasi dengan vaksin yang ada sekarang. Jadi proses transmisinya. Tapi tidak menyebabkan keparahan yang lebih,” tegasnya.  

Sementara itu, ada yang menyebutkan jika mutasi ini menjadikan alat pengetesan PCR menjadi tidak sensitif. Erna pun mengatakan bahwa hal ini perlu penelitian lebih lanjut.

“Tes PCR menjadi tidak sensitif itu perlu penelitian lebih lanjut ya. Jadi memang mutasi ini antara lain bisa menyebabkan itu. Tapi apakah terkait ini lebih sudah dideteksi atau tidak itu perlu penelitian lebih lajut,” tegasnya. (TIA)

SHARE