ECONOMICS

Tingkatkan Daya Saing di Pasar Global, Menkop Tekankan Inovasi Ekosistem UMKM Ikan Hias

Muhammad Farhan 10/06/2024 15:13 WIB

Dalam upaya meraih peluang perdagangan ikan hias di pasar internasional, pelaku UMKM harus berkolaborasi membangun kluster dan koperasi.

Tingkatkan Daya Saing di Pasar Global, Menkop Tekankan Inovasi Ekosistem UMKM Ikan Hias (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki, menekankan pentingnya penguatan dan inovasi ekosistem UMKM ikan hias untuk meningkatkan daya saing di pasar global

Teten yang hadir mewakili Presiden Jokowi, menegaskan potensi UMKM Ikan Hias Indonesia memiliki pangsa pasar yang besar di perdagangan global

Hal ini disampaikannya saat menutup acara Nusatic Nusapet 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, pada Minggu kemarin (9/6/2024).

"Dalam upaya meraih peluang perdagangan ikan hias di pasar internasional, pelaku UMKM harus berkolaborasi membangun kluster dan koperasi," imbuh Teten dalam keterangannya, Senin (10/6/2024).

Teten berharap Nusatic atau Nusantara Aquatic, dapat menjadi platform yang efektif dalam memperkuat ekosistem usaha ikan hias di Indonesia, sehingga lebih mudah mengakses pasar, investasi, dan inovasi.

Diketahui, Nusatic sejak 2016, menjadi pameran dan kontes ikan hias serta tanaman air terbesar di dunia dengan menampilkan lebih dari 18 ribu ekor ikan.

"UMKM memiliki peran signifikan dalam sektor ikan hias, dengan jumlah pembudidaya mencapai 21.091 orang di seluruh Indonesia, dan Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah terbanyak," kata Teten.

Permintaan global terhadap ikan hias terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini, nilai pasar global ikan hias mencapai lebih dari 360 juta dolar AS dengan pertumbuhan permintaan tahunan rata-rata di atas 4 persen.

"Sebanyak 55 persen pasokan ikan hias global berasal dari Asia, termasuk Indonesia," lanjut Teten.

Teten juga menyoroti potensi besar pasar ikan hias Indonesia. Pada tahun 2022, nilai ekspor ikan hias Indonesia mencapai 36,4 juta dolar AS, menempatkan Indonesia di peringkat ketiga dunia untuk eksportir ikan hias air tawar dan keempat untuk ikan hias air laut.

"Dari 1.100 spesies ikan hias air tawar di dunia, 400 spesies berasal dari Indonesia, termasuk Super Red Arwana dan Botia yang sangat terkenal," ungkap Teten.

Komisaris Nusatic, Maxdeyul Sola, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa Nusatic tahun ini menarik lebih dari 18 ribu pengunjung dan mencatat nilai transaksi Rp2 miliar dalam dua hari pertama.

"Tahun ini, acara diikuti peserta dari berbagai negara seperti Jepang, India, Singapura, Denmark, dan China," beber Maxdeyul.

(SAN)

SHARE