Tingkatkan Ekspor, Jokowi Minta Skema KUR Sektor Pertanian Dipermudah
Presiden Joko Widodo menginginkan agar skema penyaluran KUR terus disempurnakan, termasuk sektor pertanian.
IDXChannel - Presiden Joko Widodo menginginkan agar skema penyaluran KUR terus disempurnakan. Hal itu termasuk mengatur supaya skema KUR tersebut bisa diterapkan ke sektor pertanian.
sebagaimana karakteristik usaha pertanian mengingat kenaikan nilai ekspor sektor pertanian tercatat tembus Rp282 triliun pada semester I-2021, meningkat 14,05% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020.
"Skema penyaluran KUR akan terus disempurnakan agar sesuai dengan karakteristik usaha-usaha yang ada di pertanian. Persyaratan KUR juga harus dipermudah. KUR juga harus bisa dimanfaatkan peningkatan nilai tambah pasca-panen," kata Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2021, di Jakarta, Rabu (25/8/2021).
Untuk diketahui plafon KUR khusus sektor pertanian pada 2021 tercatat mencapai Rp70 triliun dari total KUR sebesar Rp253 triliun.
Berkaitan dengan pembiayaan pemerintah tersebut, Jokowi meminta kepada seluruh pejabat di tingkat pemerintah pusat, daerah dan lembaga sejenis untuk melakukan pendampingan bagi petani, khususnya dalam memanfaatkan teknologi dan aneka platform digital lainnya.
Transformasi digital di sektor pertanian, terang Jokowi, dapat memutus panjangnya mata rantai pemasaran komoditas UMKM sektor pangan.
"Saya minta kepada Menteri, Kepala Lembaga, dan Kepala Daerah untuk memperkuat pendampingan bagi petani, manfaatkan teknologi termasuk platform digital, untuk mendorong peningkatan produktivitas petani dan memotong panjangnya mata rantai pemasaran UMKM pangan," tegas Jokowi.
Jokowi menilai komoditas pertanian di Indonesia memiliki peluang dan potensi besar yang perlu digarap mengingat potensi pasar yang besar terutama ekspor.
"Kita harus serius menggarap ini bukan hanya meningkatkan nilai tukar dan kesejahteraan petani tetapi untuk menghasilkan lompatan sehingga sektor pertanian memiliki kontribusi besar dalam menggerakan mesin pertumbuhan ekonomi," tukasnya. (TIA)