ECONOMICS

Tingkatkan Kapasitas Produksi Kilang, Pertamina Andalkan RDMP Balongan dan Balikpapan

Fiki Ariyanti 02/04/2024 10:49 WIB

Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) tengah melakukan upaya meningkatkan kapasitas produksi kilang.

Tingkatkan Kapasitas Produksi Kilang, Pertamina Andalkan RDMP Balongan dan Balikpapan (foto dok pertamina)

IDXChannel - Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) tengah melakukan upaya meningkatkan kapasitas produksi kilang. Kilang ini mengolah minyak mentah menjadi produk-produk BBM dan non-BBM.

"Upaya peningkatan kapasitas kilang terus dilakukan Pertamina. Pada periode 2019 hingga 2023, Pertamina telah melakukan peningkatan kapasitas produksi di kilang-kilang eksisting mencapai 126,2 ribu barel per hari dan meningkatkan produksi produk petrokimia hingga 180 ribu ton per tahun," kata Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Beberapa proyek peningkatan kapasitas yang telah dilakukan selama periode 2019 sampai dengan 2023, di antaranya proyek Blue Sky Cilacap pada Agustus 2019 yang meningkatkan kapasitas produksi dari 23 ribu barel per hari menjadi 53 ribu barel per hari. Proyek ini juga meningkatkan kualitas produk yang sebelumnya Euro II menjadi setara Euro IV.

Selain itu, terdapat proyek RDMP Balongan Phase 1 pada Juni 2022. Pada proyek ini, kapasitas produksi Crude Distilation Unit (CDU) yang sebelumnnya 125 ribu barel per hari berhasil ditingkatkan menjadi 150 ribu barel per hari. 

Saat ini, KPI juga tengah melaksanakan upaya peningkatan kapasitas produksi yang dimilikinya melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan. Proyek tersebut sedang memasuki milestone baru dengan dilaksanakannya program Turn Arround (TA) Revamp.

"Saat ini KPI memiliki kapasitas pengolahan sekitar 1 juta barrel per hari. TA Revamp yang dilaksanakan oleh KPI saat ini memiliki tujuan untuk mengintegrasikan unit kilang eksisting dengan unit kilang baru hasil pelaksanaan proyek RDMP," jelas Hermansyah.

Proyek RDMP Balikpapan menjadi salah satu proyek dengan investasi terbesar yang dilaksanakan oleh Pertamina saat ini. Proyek ini juga merupakan salah satu proyek dengan kompleksitas tinggi. 

"Proyek RDMP Balikpapan merupakan salah satu proyek dengan kompleksitas tinggi. Dikatakan demikian karena kita membangun unit kilang yang baru berdampingan bahkan beririsan dengan kilang eksisting. Kita harus memastikan proyek berjalan, sementara kilang eksisting tetap harus beroperasi," papar Hermansyah.

Hermansyah juga menyampaikan keberhasilan proyek RDMP Balikpapan ini nantinya akan menaikkan kapasitas produksi kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barel hari. 

"Dengan kenaikan kapasitas 100 ribu barel per hari, Kilang Balikpapan akan menjadi kilang terbesar yang dimiliki oleh Pertamina," terang dia. 

Selain menaikkan kapasitas pengolahan minyak, nanti akan ada tambahan produksi produk petrokimia hingga 225 ribu ton per tahun.

"KPI sebagai bagian Pertamina menjadi pilar ketahanan energi dengan produk olahan kilangnya. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas produksi menjadi salah satu strategi perusahaan untuk terus bertumbuh," ujar Hermansyah. 

Proyek RDMP Balikpapan ditargetkan selesai pada 2025. 

"Kami mohon dukungan dan doa dari seluruh rakyat Indonesia agar proyek berjalan dengan lancar dan keseluruhan proyek dapat diselesaikan tepat waktu," pungkas Hermansyah.

(FAY)

SHARE