Tingkatkan Pendapatan Negara, Luhut Canangkan Program Rehabilitasi Mangrove
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan rehabilitasi mangrove di Indonesia seluas 150 ribu hektare per tahun.
IDX Channel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan rehabilitasi mangrove di Indonesia seluas 150 ribu hektare per tahun. Selain menjaga iklim, program rehabilitasi mangrove juga dapat meningkatkan pendapatan negara.
Berdasarkan data Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, luas hutan mangrove Indonesia mencapai 3,31 juta hektar dan merupakan 20% dari luas mangrove dunia. Namun dari jumlah tersebut, teridentifikasi 600.000 hektare di antaranya kritis.
"Mulai hari ini kita semua harus bergerak cepat untuk mengejar target rehabilitasi mangrove tahun ini seluas 150 ribu hektare," ujar Luhut dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/2/2021).
Luhut mengatakan, mangrove memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia, terutama melindungi dari dampak perubahan iklim. Mangrove dapat menahan ombak besar karena angin kencang dan tsunami.
"Mangrove memiliki potensi penyimpanan karbon yang besar dan dapat diperjualbelikan. Kawasan Mangrove juga dapat dimanfaatkan melalui pengembangan ekonomi wisata. Produk mangrove pun dapat diolah untuk dikonsumsi ataupun dijual sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat," ungkap dia.
Kelebihan mangrove lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia adalah kemampuannya untuk menyerap dan menyimpan karbon 4 kali lebih besar dari hutan tropis lainnya. "Hutan di Indonesia termasuk mangrove mampu menyimpan karbon sekitar 75% dari rata-rata simpanan karbon dunia, dan itu bisa kita perjualbelikan untuk meningkatkan pendapatan negara, asalkan mangrove ini dijaga dengan baik," tandas dia. (TIA)