Tingkatkan Produksi Migas, Prima Energi Reaktivasi Lapangan Camar Blok Bawean
SKK Migas bersama Prima Energi Bawean (PEB) berhasil menyelesaikan reaktivasi Lapangan Camar di Blok Bawean.
IDXChannel – SKK Migas bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Prima Energi Bawean (PEB) berhasil menyelesaikan reaktivasi Lapangan Camar di Wilayah Kerja atau Blok Bawean. Lapangan tersebut telah tiga tahun tidak berproduksi.
“Perkembangan yang ada, tidak lepas dari upaya SKK Migas untuk mendorong akselerasi reaktifasi Lapangan Camar sejak Pemerintah memberikan Blok ini pada Desember 2022. Salah satu akselerasi tersebut adalah transfer Asset SPM (Single Point Mooring) dari Pertamina. Kami memberikan apresiasi atas komitmen yang kuat dari PEB untuk melakukan eksekusi atas program yang ada sehingga saat ini Lapangan Camar sudah bisa berproduksi kembali,” ujar Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro, dalam keterangan tertulis pada Jumat (22/3/2024).
“Kami juga mendorong PEB untuk dapat lebih aktif melakukan program-program untuk meningkatkan produksi serta melakukan program eksplorasi agar potensi migas di WK tersebut dapat dioptimalkan untuk mendukung ketahanan energi nasional,” sambungnya.
Dengan rencana aktivitas yang akan dikerjakan, maka estimasi volume produksi Lapangan Camar dapat mencapai 3.000 BOPD pada 2025, sehingga produksi dari lapangan ini diharapkan dapat menjadi tambahan dalam meningkatkan ketahanan energi Indonesia, serta menyediakan pasokan energi bersih yang stabil dalam jangka panjang.
Di sisi lain, CEO Prima Energi, Pieters Utomo, menegaskan PEB akan terus berkoordinasi dan bersinergi secara kolektif dalam melaksanakan rangkaian reaktivasi Lapangan Camar.
“Apresiasi kami sampaikan kepada SKK Migas yang terus bersama-sama mengawal proyek ini, harapannya kelancaran dan keberhasilan proyek ini dapat memberikan kontribusi positif bagi negara khususnya bagi Industri Hulu Migas di Indonesia,” tambahnya.
Sebagai operator 100% Lapangan Camar di Blok Bawean, PEB yang mendapatkan kontrak PSC Cost Recovery melalui Direct Offer Tender Migas efektif sejak 15 Desember 2022, berkomitmen untuk bisa melakukan produksi migas dalam waktu satu tahun.
PEB pun berhasil melaksanakan komitmen tersebut dengan melakukan penyelesaian kegiatan reaktivasi CPP (Central Processing Platform) dalam waktu kurang lebih satu tahun. Kegiatan tersebut terdiri dari pengaktifan fasilitas produksi, pemasangan fasilitas pendukung produksi dan pengurusan izin izin terkait, seperti revisi dokumen Persetujuan Izin Lingkungan termasuk penambahan 4 lokasi sumur pengembangan, Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL).
Kemudian, Penetapan Zona Keamanan dan Keselamatan (ZKK), Penetapan Daerah Terbatas Terlarang (DTT) dan pengurusan izin Persetujuan Layak Operasi (PLO).
PEB berkomitmen penuh untuk terus menjalankan operasi proyek ini dengan efisiensi yang tinggi, berkualitas dan mengutamakan prinsip Health, Safety, Security, and Environment (HSSE).
SKK Migas bersama PEB juga telah mengawal secara ketat kegiatan reaktivasi lapangan tersebut mulai dari proses pengadaan fasilitas produksi agar sesuai dengan aturan PTK 007 hingga berkoordinasi dengan daerah untuk mendukung kelancaran proyek. Selain itu, PEB berupaya meningkatkan produksi dari Lapangan Camar dengan memulai rangkaian studi FEED dan tahap pengadaan untuk komponen fasilitas proyek untuk reaktivasi platform lainnya yaitu MPA (Monopod Platform), yang diharapkan akan selesai pada kwartal 3 tahun ini.
Dengan dukungan SKK Migas, PEB secara aktif terlibat dalam pembahasan dan persiapan reaktivasi platform MPA yang akan mengaktifan sumur lama seperti CM-6 dan MPA-1 serta pengeboran sumur CW-1 dan CW-2 di lokasi MPA yang direncanakan akan dilakukan pada kuartal 3 dan kuartal 4 tahun 2024. Dan juga pengeboran CS-5 dan CS-6 pada tahun 2025 di lokasi CPP.
Dari segi eksplorasi, PEB juga tetap berkomitmen untuk mengembangkan area Tuban yang masih dalam Wilayah Kerja Bawean bagian selatan, di mana akan direncanakan kegiatan survey seismik 3D seluas 300 km2 dan diharapkan dari area ini berpotensi ditemukan sumber daya sebesar 622 MMBOE Oil In Place.
(FRI)