ECONOMICS

Tingkatkan Produksi Pesawat 737 MAX, Saham Boeing Terkerek

Wahyu Dwi Anggoro 31/03/2023 11:09 WIB

Boeing Co berencana meningkatkan produksi pesawat 737 MAX dalam waktu dekat. Saat ini, angka produksi 737 MAX mencapai 31 pesawat per bulan.

Tingkatkan Produksi Pesawat 737 MAX, Saham Boeing Terkerek. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Boeing Co berencana meningkatkan produksi pesawat 737 MAX dalam waktu dekat. Saat ini, angka produksi 737 MAX mencapai 31 pesawat per bulan.

Setelah pengumuman tersebut, saham Boeing ditutup naik 1,5 persen.

Menurut kepala divisi bisnis pesawat komersial Stan Deal, perusahaan membuat kemajuan terkait model 737 MAX 7 yang sedang dalam proses akhir pengajuan sertifikasi Administrasi Penerbangan Federal (FAA).

“Hanya tinggal beberapa lagi yang perlu diajukan ke FAA,” kata Deal.

“Kami sedang menggodok pengajuan tersebut. Saya ingin semuanya sempurna. Saya ingin FAA merasa nyaman. Kami akan memberi mereka waktu untuk meninjau pengajuan,” lanjutnya.

Pekan lalu, Chief Financial Officer Brian West mengonfirmasi kembali harapan Boeing bahwa MAX 7 akan menyelesaikan proses sertifikasi tahun ini. Dia juga membuka peluang pengiriman perdana MAX 7 dapat dilakukan tahun ini.

Boeing masih berjuang mengatasi masalah rantai pasokan demi meningkatkan produksi jet berbadan sempit MAX dan pesawat berbadan lebar 787 Dreamliner.

Awal pekan ini, Deal menyatakan bahwa keadaan ranai pasokan semakin membaik. Namun, perusahaan  masih melatih staf baru untuk memenuhi pesanan pesawat yang meningkat setelah pandemi.

Boeing berencana meningkatkan produksi MAX menjadi 50 unit setiap bulannya pada akhir 2026. Sementara itu, peningkatan produksi 787 akan mencapai 10 unit tiap bulannya dalam periode yang sama.

Dalam waktu dekat, perusahaan berencana untuk meningkatkan produksi 787 Dreamliner dari sekitar tiga pesawat per bulan menjadi lima pesawat. Deal mengatakan ditundanya pengiriman 787 ke American Airlines bukan merupakan indikasi perlambatan produksi.

"Kami memiliki beberapa mitra yang bekerja sama dengan kami," kata Deal.

(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)

SHARE