ECONOMICS

Tingkatkan Serapan Beras Petani, Pemerintah Alokasikan Rp16,6 Triliun ke Bulog

Iqbal Dwi Purnama 22/03/2025 05:00 WIB

Pemerintah mengalokasikan modal investasi sebesar Rp16,6 triliun ke Perum Bulog untuk 2025.

Tingkatkan Serapan Beras Petani, Pemerintah Alokasikan Rp16,6 Triliun ke Bulog. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Pemerintah mengalokasikan modal investasi sebesar Rp16,6 triliun ke Perum Bulog untuk 2025. Juru Bicara dan Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Presiden, Prita Laura, menjelaskan investasi pemerintah ke Bulog bertujuan menciptakan ketahanan pangan. Secara spesifik, investasi tersebut akan difokuskan untuk melakukan penyerapan gabah di tingkat petani.

"Pemerintah baru-baru ini telah melakukan investasi kepada Bulog sebesar Rp16,6 triliun untuk dua hal. Pertama, memastikan ketersediaan bahan pangan di masyarakat. Kedua, memastikan harga yang terjangkau oleh masyarakat serta harga yang menyejahterakan petani," ujar Prita saat ditemui di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (21/3/2025).

Prita mengatakan lewat suntikan modal pemerintah kepada Perum Bulog ini, diharapkan Bulog memiliki kekuatan untuk membeli gabah di tingkat petani dengan harga yang menarik. Dengan demikian, praktik-praktik tengkulak dapat dihilangkan karena petani memiliki opsi untuk menjual gabahnya dengan harga yang lebih tinggi.

"Dengan investasi ini, serta pembelian gabah dengan harga yang lebih tinggi, maka praktik-praktik yang selama ini memiskinkan petani dapat dipotong," kata Prita.

Pemerintah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kg, yang mulai berlaku sejak 15 Januari 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi dan menjaga kesejahteraan petani.

Sepanjang 2024, rata-rata harga GKP di tingkat petani berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) berada di kisaran Rp6.425 per kilogram (kg). Secara historis, rata-rata harga GKP terendah terjadi pada April, yakni sebesar Rp5.686 per kg.

"Ada praktik-praktik middleman yang selama ini memiskinkan petani. Kami berharap sektor pertanian ini juga dapat melahirkan regenerasi dari generasi muda ke depannya," kata Prita.

(NIA DEVIYANA)

SHARE