Tips Hadang Covid, Dokter: Vitamin D Anda Harus Optimal
Merebaknya covid-19 membuat masyarakat semakin sadar pentingnya asupan vitamin yang cukup dalam tubuh.
IDXChannel - Merebaknya covid-19 membuat masyarakat semakin sadar pentingnya asupan vitamin yang cukup dalam tubuh. Pasalnya, untuk menghadang covid-19 dalam tubuh, salah satunya dengan asupan vitamin D yang optimal dalam tubuh.
Hal tersebut seperti diungkapkan dokter Imelda Audry Chandra, dalam akun media sosialnya yang dikutip Senin (19/7/2021), ia mengungkapkan, berdasar studi, salah satu penyebab terjadinya pandemi adalah rendahnya vitamin D dalam tubuh manusia. Ini juga yang menyebabkan pandemi Covid-19.
"Jika Anda ingin sehat, termasuk terhindar dari kanker, maka vitamin D Anda harus optimal," saran dr Imelda.
Lantas, mengapa vitamin D penting sekali dalam perlindungan tubuh terhadap virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19?
"Karena vitamin D dapat menghancurkan 'spike' protein pada virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19, sehingga virus tersebut menjadi cacat dan tidak dapat berkembang," katanya di video yang sudah disukai 1715 netizen itu.
Pertanyaan kemudian, apakah vitamin D hanya didapat dari matahari?
"Sinar matahari yang optimal dalam menghasilkan vitamin D adalah saat bayangan lebih pendek dari tinggi tubuh," terang dr Imelda.
Ia pun menjelaskan kembali hasil temuan studi yang pernah dilakukan, di mana menyatakan 4 dari 5 orang memiliki vitamin D rendah dalam tubuhnya secara genetik. "Sehingga, berjemur saja tidak cukup," tegasnya.
Kalau begitu, berapa dosis vitamin D yang tepat untuk tubuh?
Dokter Imelda menyarankan agar berkonsultasi dengan dokter atau melakukan tes untuk melihat kadar vitamin D dalam tubuh.
"Vitamin D tak hanya membantu kita di masa pandemi ini, namun mempunyai banyak manfaat kesehatan lainnya," katanya.
Ia pun memberi gambar apa saja penyakit yang bisa terjadi jika kadar vitamin D dalam tubuh rendah, berikut penyakitnya:
1. Depresi Skizofrenia
2. Infeksi (Tuberkulosis, Influenza, ISPA)
3. Penyakit Paru dan Jantung
4. Penyakit Autoimun (Diabetes tipe 1, Multiple Sclerosis, Penyakit Chron)
5. Kanker Payudara, Usus Besar, Prostat, Pankreas.
6. Gagal hati
7. Gagal ginjal
8. Osteoporosis
9. Osteomalacia
10. Pseudofractures
11. Diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik
12. Obesitas
13. Malabsorbsi (Penyakit Whipple, Fibrosis kistik, Penyakit hati)
14. Nephrotic syndrome
15. Muscle weakness dan muscle aches
16. Osteoarthritis
17. Rickets
(RAMA)