Toba Pulp (INRU) Rugi Rp322 Miliar di 2022
Emiten kertas PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) membukukan rugi sebesar USD20,4 juta pada tahun 2022.
IDXChannel - Emiten kertas PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) membukukan rugi sebesar USD20,4 juta pada tahun 2022. Nilai tersebut setara Rp322,3 miliar (kurs tanggal pelaporan Rp15.731).
Kerugian dialami setelah INRU membukukan laba bersih senilai USD618 ribu tahun 2021. Alhasil, perseroan mencetak rugi per saham dasar sebesar USD0,014752, dari semula laba per saham USD0,000445.
Dari sisi top line, pendapatan usaha INRU tumbuh 19,35% yoy menjadi USD175,27 juta atau setara Rp2,75 triliun. Pada tahun 2021, pendapatan yang dihasilkan sebanyak USD146,85 juta, dikutip di keterbukaan informasi, Minggu (9/4/2022).
Kontribusi utama pendapatan berasal dari penjualan 'pulp' kepada pihak berelasi di pasar lokal senilai USD150,01 juta, sedangkan ekspor menyerap USD25,26 juta, yang sebagian besar ke negara China.
Dua entitas afiliasi yang menyerap pendapatan INRU adalah PT Asia Pacific Rayon, dan Greenpoint Global Trading (Macao Commercial Offshore) Limited.
Serangkaian beban INRU meningkat, mulai dari beban pokok, penjualan, hingga umum-administrasi. Namun, perseroan masih menjaga laba usaha senilai USD18,89 juta.
Terbebani biaya bunga dan pendanaan lain sebesar USD20,28 juta, ditambah rugi dari penjualan aset biologis senilai USD13,71 juta, membuat INRU mencetak rugi sebelum pajak mencapai USD13,77 juta.
Neraca INRU menunjukkan penurunan nilai aset sebesar 1,42% yoy menjadi USD467,80 juta. Jumlah utang (liabilitas) naik 4,23% yoy di USD332,17 juta, sedangkan ekuitas melandai 12,98% yoy menjadi USD135,63 juta.
INRU menggengam kas dan setara kas pada akhir tahun lalu sebesar USD365.000, alias meningkat 16,9% sejak akhir 2021.
(DKH)