ECONOMICS

Tok, Raksasa Migas Italia Gantikan Chevron Kelola Proyek Migas Laut Dalam RI

Atikah Umiyani/MPI 04/07/2023 15:52 WIB

Raksasa migas asal Italia, yaitu ENI bakal menggantikan posisi Chevron dalam proyek gas alam laut dalam Indonesia Deepwater Development (IDD). 

Tok, Raksasa Migas Italia Gantikan Chevron Kelola Proyek Migas Laut Dalam RI (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto memastikan raksasa migas asal Italia, yaitu ENI bakal menggantikan posisi Chevron dalam proyek gas alam laut dalam, Indonesia Deepwater Development (IDD). 

Katanya, saat ini, ENI sudah dalam tahap finalisasi untuk perjanjian penggarapan proyek IDD.

"IDD sudah firm Chevron diganti dengan ENI dan sekarang sudah dalam tahap finalisasi untuk perjanjiannya,” jelas Dwi ketika ditemui di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Senin (3/7/2023).

Dia menambahkan, nantinya proses perjanjian diharapkan akan rampung pada Juli 2023. Sehingga ENI akan melanjutkan proyek gas bumi yang terletak di Kalimanttan Timur itu.

“Kita harapkan Juli juga akan tuntas juga lah untuk IDD, Juli ini,” imbuh Dwi. 

Seperti diketahui, sejak Chevron menyatakan akan angkat kaki dari proyek gas bumi IDD, Kalimantan Timur pada 2019, proyek tersebut tidak memiliki kejelasan lantaran belum memiliki penggantinya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif juga telah menargetkan proses alih kelola Blok Indonesia Deepwater Development (IDD) rampung pada akhir Juli 2023.  

Arifin menegaskan, apabila PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) tidak juga menuntaskan sampai tenggat waktu tersebut, maka pemerintah akan mengambil keputusan lain.

“Kita harapkan IDD harus ada kepastian, kalau tidak, kita ambil pemikiran lain. Pemikirannya apa, ya itu yang harus kita pikirkan,” terangnya beberapa waktu lalu.

Namun demikian, Arifin tidak menjelaskan dengan detail terkait pengganti Chevron dalam proyek gas laut dalam tersebut. 

Sebagaimana diketahui, sudah sejak beberapa tahun lalu, perusahaan asal Amerika Serikat tersebut memutuskan untuk hengkang dari proyek ini.

Oleh karena itu, dirinya menagih kepada para pihak yang kini sedang bernegosiasi untuk segera mencapai kesepakatan.

“Makanya kita minta harus ada kepastian bulan Juli. (Jadinya sama ENI) ya, dengan siapapun jadinya, pokoknya bulan Juli lah (harus sudah selesai),” tukasnya.

(FAY)

SHARE