ECONOMICS

Tragedi Kanjuruhan, Begini Lima Dampak Mengerikan Gas Air Mata

Yusuf Emar 02/10/2022 17:00 WIB

Sedikit informasi, gas air mata sendiri merupakan kumpulan bahan kimia yang menyebabkan iritas kulit, pernapasan dan mata.

Tragedi Kanjuruhan, Begini 5 Dampak Mengerikan Gas Air Mata (Foto:MNC Media)

IDXChannel - Penembakan gas air mata saat kerusuhan suporter Bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur menelan ratusan korban jiwa.

Lantas seperti apakah parahnya dampak dari gas air mata? 

Penggunaan gas air mata banyak digunakan oleh sejumlah penegak hukum di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Gas Air mata biasanya digunakan untuk mengendalikan kerusuhan dan membubarkan massa.

Sedikit informasi, gas air mata sendiri merupakan kumpulan bahan kimia yang menyebabkan iritas kulit, pernapasan dan mata. Biasanya gas air mata diluncurkan  dengan semprotan bertekanan atau dari tabung granat.

Terlepas dari namanya yang teradapat kata 'Gas', Gas air mata bukanlah gas, melainkan bubuk bertekanan yang menciptakan kabut ketika digunakan.

Gas air mata pertama kali ditemukan oleh dua ilmuwan Amerika di tahun 1928, kemudian digunakan Angkatan Darat AS untuk mengendalikan kerusuhan pada tahun 1959.

Dampak gas air mata bagi tubuh manusia cukup mengerikan. Karena, kontak dengan gas air mata bisa menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan, mata dan kulit.

Seperti yang dikutip dari laman healthline, ada sejumlah efek potensial dari paparan gas air mata.

1. Gejala Mata

Paparan gas air mata bisa mengakibatkan kamu menangis, penutupan kelopak mata yang tidak disengaja gatal, mata terasa terbakar, kebutaan sementara, pandangan yang kabur, dan luka bakar kimia.

Sementara untuk paparan jangka panjang bisa mengakibatkan kebutaan, pendarahan, kerusakan saraf, katarak, dan erosi kornea.

2. Gejala Pernapasan dan gastrointestinal.

Menghirup gas air mata bisa mengakibatkan iritasi pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Bagi orang yang sebelumnya sudah memiliki masalah pernapasan, memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala parah seperti gagal napas.

Adapun gejala pernapasan dan gastrointestinal yang bisa diakibatkan dari gas air mata antara lain yaitu tersedak, terbakar dan gatal pada hidung serta tenggorokan, kesulitan bernapas, batuk, mengeluarkan air liur, sesak dada, mual, diare, dan gagal napas.

Pada kasus yang parah, paparan gas air mata konsentrasi tinggi atau paparan di ruang tertutup dalam waktu lama, bisa menyebabkan kematian.

3. Gejala Kulit

Saat gas air mata bersentuhan dengan kulit yang terbuka, maka bisa mengakibatkan iritasi dan rasa sakit. Iritasi bisa berlangsung selama berhari-hari dalam kasus yang parah.

Gejala kulit lainnya dari gas air mata yakni gatal, kemerahan, melepuh, dermatitis alergi, dan luka bakar kimia.

4. Gejala Stres

Menurut Physicians for Human Rights, paparan gas air mata yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan gejala gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Paparan gas air mata bisa mengakibatkan peningkatan denyut jantung atau tekanan darah. Pada orang dengan kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya, bisa menyebabkan serangan jantung atau kematian.

5. Keguguran

Sejumlah penelitian pada hewan, menunjukan bahwa paparan gas air mata bisa meningkatkan risiko keguguran atau menyebabkan kelainan janin. Tapi, belum ada penelitian pada manusia soal hal itu. Jadi belum diketahui apakah gas air mata mempengaruhi perkembangan janin pada manusia atau tidak.

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa paparan gas CS dapat meningkatkan risiko keguguran atau menyebabkan kelainan janin. Namun, tidak ada penelitian manusia yang cukup saat ini untuk mengetahui bagaimana gas CS mempengaruhi perkembangan janin pada manusia.

(DES)

SHARE