ECONOMICS

Transaksi Digital RI Bisa Capai Rp6.439 Triliun di 2023, Ditopang E-Wallet dan Fintech

Suparjo Ramalan 06/09/2023 14:00 WIB

Transaksi pembayaran digital di Indonesia diprediksi mencapai lebih dari USD421 miliar atau setara Rp 6.439 triliun pada 2025.

Transaksi Digital RI Bisa Capai Rp6.439 Triliun di 2023, Ditopang E-Wallet dan Fintech. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Tren pembayaran non tunai di Indonesia berpotensi terus meningkat, terutama dari e-wallet dan fintech. Bahkan, transaksi pembayaran digital di Indonesia diprediksi mencapai lebih dari USD421 miliar atau setara Rp 6.439 triliun pada 2025.

Potensi tersebut berdasarkan kondisi saat ini di mana nilai pembayaran non tunai mencapai USD26,2 miliar atau setara Rp400,7 triliun selama periode 2017-2022.

Wakil Menteri BUMN II, Rosan Perkasa Roeslani, mengatakan jumlah itu naik signifikan dibandingkan nilai transaksi non tunai periode sebelumnya yang berada di posisi USD813 juta atau setara Rp12,43 triliun. 

Menurutnya, melonjaknya transaksi non tunai buah dari transisi Indonesia menuju ekonomi digital

"Terlihat jelas dengan melonjaknya pembayaran non tunai dari USD813 juta menjadi USD26,2 miliar pada tahun 2017 hingga 2022," kata Rosan dalam plenary session AIPF bertajuk 'Inclusive Digital Transformation', Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2023). 

Tak hanya itu, transisi menuju ekosistem transaksi digital juga berkembang pesat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai transaksi pembayaran digital yang tumbuh dari USD206 miliar pada 2019 menjadi USD266 miliar pada 2022. 

Potensi transaksi digital tersebut ditopang oleh fintech. Terlebih lagi, pemain fintech di Indonesia meningkat enam kali lipat dari semula 51 pemain menjadi 334 pemain aktif. 

Di sisi lain, penggunaan e-wallet terus meningkat. Bahkan, Roslan mengatakan 33 persen penduduk memilih e-wallet sebagai metode pembayaran default mereka pada tahun 2021. 

Hal ini sekaligus menempatkan Indonesia sejajar dengan beberapa negara maju di Asia.

(FRI)

SHARE