ECONOMICS

Transisi Energi Butuh Rp3.500 Triliun, Begini Strategi Sri Mulyani

Athika Rahma 17/03/2022 17:20 WIB

Pemerintah akan melakukan transisi energi dengan target nol emisi karbon, namun program ini membutuhkan dana investasi yang besar mencapai Rp3.500 triliun.

Transisi Energi Butuh Rp3.500 Triliun, Begini Strategi Sri Mulyani (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah akan melakukan transisi energi dengan target nol emisi karbon, namun program ini membutuhkan dana investasi yang besar dan diperkirakan mencapai Rp3.500 triliun.

Hal ini diakui Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menurutnya, transisi energi membutuhkan investasi dengan nilai yang tidak sedikit. Oleh karena itu, pemerintah melakukan sejumlah strategi agar nilai investasi yang besar bisa tercapai.

Salah satu langkahnya ialah dengan menerapkan blended financing sebagai kebijakan komprehensif untuk menjaring pendanaan dari berbagai sumber, mulai dari dana pemerintah sendiri hingga filantropis.

"Dalam hal ini, Kementerian Keuangan telah memiliki Special Mission Vehicle yaitu PT SMI yang bekerjasama dengan intens dengan Bank Pembangunan Multilateral/Multilateral Development Bank (MDB), filantropis dan komunitas internasional sehingga kita mampu mengakomodir investasi yang besar dan mahal ini," ungkap Sri Mulyani dalam Webinar S20: Kebijakan Tingkat Tinggi tentang Transisi Energi Berkeadilan, Kamis (17/3/2022).

Menurutnya, Indonesia tidak cukup hanya mengandalkan sumber pendanaan dari dalam negeri saja. Terdapat potensi pendanaan besar misalnya perusahaan swasta dan komunitas internasional seperti MDB. Untuk menarik investasi dari sumber tersebut, kebijakan yang jelas dan kredibel harus disusun.

"Kami juga bekerja sama dengan pasar modal dan otoritas sektor finansial untuk mendukung hal itu, secara domestik maupun secara global," tuturnya.

Tak hanya itu, Kemenkeu juga menerbitkan green bond atau obligasi hijau dimana hasilnya akan diterapkan secara eksklusif untuk membiayai proyek ramah lingkungan, baik proyek baru maupun yang sedang berjalan.

"Penyusunan kebijakan menjadi hal yang penting dalam mendukung transisi energi agar seluruh pihak bisa berpartisipasi dalam hal ini," tutup Sri Mulyani. (RAMA)

SHARE