Tren Harga Dunia Terus Meningkat, BSI (BRIS) Yakin Bisnis Emas Masih Menjanjikan
permintaan masyarakat terhadap suplai emas juga yang tetap stabil juga dinilai sebagai salah satu sentimen positif.
IDXChannel - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), atau BSI, optimistis bahwa potensi bisnis emas ke depan masih sangat menjanjikan.
Optimisme tersebut setidaknya didasarkan pada beberapa faktor pendukung. Salah satu yang utama adalah tren harga perdagangan emas dunia yang terus menunjukkan kenaikan signifikan.
Selain itu, permintaan masyarakat terhadap suplai emas juga yang tetap stabil juga dinilai sebagai salah satu sentimen positif.
Hal ini juga masih diperkuat lagi dengan peran aktif perbankan dan lembaga jasa keuangan lain dalam mengenalkan emas di masyarakat sebagai salah satu porofolio yang layak dilirik.
"Kami melihat adanya tren yang mengindikasikan peningkatan minat anak muda terhadap investasi emas. Untuk itu, BSI berupaya meningkatkan literasi dan inklusi pembiayaan dan investasi melalui emas," ujar Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, dalam keterangan resminya, Selasa (6/2/2024).
Sepanjang 2023 lalu, BSI tercatat sukses meraup Rp7,2 triliun dari bisnis emas, di mana 47,47 persen di antaranya didapat dari segmen pelanggan generasi milenial.
Capaian tersebut terhitung tumbuh hingga 21,38 persen dibanding realisasi perolehan bisnis emas BSI pada 2022 lalu.
"Hingga Desember 2023, bisnis emas di BSI mencapai Rp7,2 triliun, tumbuh 21,38 persen secara tahunan, yang didominasi oleh generasi milenial sebanyak 47,47 persen," tutur Anton.
Dengan capaian positif tersebut, menurut Anton, pihaknya memastikan bakal terus memaksimalkan kinerja bisnis emas melalui sejumlah strategi khusus.
Di antaranya dengan memfasilitasi layanan emas di lebih dari 1.000 outlet BSI seluruh Indonesia.
Selain itu, juga layanan digital melalui BSI Mobile untuk cicil emas, tabung emas & gadai emas, produk cicil emas dengan margin yang kompetitif, serta cicilan ringan yang dapat diangsur hingga jangka waktu maksimal lima tahun.
Anton menjelaskan, BSI Mobile menyediakan menu E-mas untuk membantu nasabah mulai menabung emas sesuai saldo rupiah yg dimiliki dikonversi ke emas.
Fitur tersebut juga memungkinkan nasabah menyicil emas sesuai jangka waktu yang dipilih, serta gadai emas untuk membantu masyarakat yang membutuhkan solusi dana murah dan cepat.
"Peningkatan angka inklusi keuangan syariah menjadi tantangan besar bagi BSI untuk memberikan literasi kepada masyarakat, dalam banyak bentuk salah satunya investasi yang sudah umum di masyarakat Indonesia sejak dulu yakni emas," ungkap Anton.
Sebelumnya, BSI melaporkan perolehan laba bersih Rp5,7 triliun di sepanjang 2023, atau tumbuh 33,88 persen secara tahunan (yoy).
Menurut Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, kontributor utama penopang kinerja positif BSI, di antaranya, adalah pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan dana murah yang tumbuh dua digit, respon strategi yang tepat serta model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi. (TSA)