ECONOMICS

Trump Ungkap Etihad Pesan 28 Pesawat Boeing Bermesin GE Senilai Rp232 Triliun

Ahmad Islamy 16/05/2025 13:37 WIB

Etihad Airways, maskapai yang berbasis di Abu Dhabi, mengonfirmasi pada Jumat (16/5/2025) bahwa mereka telah memesan 28 pesawat Boeing bermesin GE.

Salah satu pesawat milik Etihad Airways. Saat ini, maskapai Abu Dhabi itu mengoperasikan sekitar 100 pesawat. (Foto: Arsip)

IDXChannel – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan kesepakatan besar senilai lebih dari Rp3.200 triliun antara AS dan Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (15/5/2025). Salah satu poin utama adalah kontrak Rp232 triliun antara Boeing, GE Aerospace, dan Etihad Airways, menurut pernyataan Gedung Putih.

Etihad Airways, maskapai yang berbasis di Abu Dhabi, mengonfirmasi pada Jumat (16/5/2025) bahwa mereka telah memesan 28 pesawat Boeing berbadan lebar dengan mesin buatan GE. "Kesepakatan ini mencerminkan strategi kami untuk terus menyesuaikan armada dengan kebutuhan operasional dan jaringan yang berkembang," ujar Etihad. 

Pesawat-pesawat tersebut dijadwalkan bergabung dengan armada Etihad mulai 2028. Gedung Putih menyebutkan, Boeing dan GE menerima komitmen investasi Rp232 triliun dari Etihad untuk membeli 28 pesawat Boeing 787 dan 777X bermesin GE. Namun, baik Boeing maupun GE belum memberikan komentar resmi.

"Kesepakatan ini, termasuk pengenalan pesawat 777X generasi terbaru, memperkuat kemitraan penerbangan komersial antara UEA dan AS. Ini juga mendorong pertumbuhan industri manufaktur AS dan ekspor," kata Gedung Putih.

Saat ini, Etihad mengoperasikan sekitar 100 pesawat. CEO Etihad, Antonoaldo Neves, bulan lalu mengungkapkan rencana ambisius untuk menambah 20-22 pesawat baru pada 2025. Targetnya, armada Etihad akan berkembang menjadi lebih dari 170 pesawat pada 2030, sejalan dengan strategi diversifikasi ekonomi Abu Dhabi.

Etihad, yang dimiliki oleh ADQ (dana kekayaan UEA) senilai Rp3.600 triliun, telah melalui proses restrukturisasi dan perubahan manajemen selama beberapa tahun. Di bawah kepemimpinan Neves, maskapai ini menunjukkan pertumbuhan signifikan. 

Neves menuturkan, 10 pesawat baru tahun ini adalah Airbus A321LR, yang mulai beroperasi pada Agustus 2025. Selain itu, ada enam Airbus A350 dan empat Boeing 787 dalam daftar pesanan.

Di sisi lain, pada Rabu (14/5/2025), Boeing juga mencatatkan kesepakatan terbesar untuk pesawat berbadan lebar dengan Qatar. Menurut Gedung Putih, Qatar Airways memesan 160 pesawat jet penumpang dengan opsi tambahan untuk 50 unit lagi, senilai Rp1.536 triliun, selama kunjungan Trump ke Qatar.

(Ahmad Islamy Jamil)

SHARE