ECONOMICS

Tumbuh 10,12 Persen, Astra International (ASII) Kantongi Laba Rp25,69 Triliun di Kuartal III 2023

Cahya Puteri Abdi Rabbi 01/11/2023 06:36 WIB

PT Astra International Tbk (ASII) mengantongi laba bersih sebesar Rp25,69 triliun hingga kuartal III 2023.

PT Astra International Tbk (ASII) mengantongi laba bersih sebesar Rp25,69 triliun hingga kuartal III 2023.

IDXChannel - PT Astra International Tbk (ASII) mengantongi laba bersih sebesar Rp25,69 triliun hingga kuartal III 2023. Capaian ini tumbuh 10,12% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp23,33 triliun.

Adapun, laba bersih perseroan jika tanpa memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi pada GoTo dan Hermina mencapai Rp26,1 triliun, 17% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan perseroan juga tercatat tumbuh 8,83% menjadi Rp240,91 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp221,35 triliun. Pertumbuhan kinerja perseroan turut ditopang oleh pertumbuhan kinerja di berbagai lini bisnis perseroan. 

“Kinerja grup sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2023 cukup baik, mencerminkan pemulihan pasca pandemi yang terus berlanjut,” kata Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (1/11/2023).

Djony menjelaskan, peningkatan kinerja perseroan mencerminkan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis grup, terutama divisi otomotif dan jasa keuangan. Di mana, laba bersih divisi otomotif grup meningkat 35% menjadi Rp9,2 triliun, yang mencerminkan peningkatan volume penjualan.

Djony merinci, penjualan mobil nasional pada sembilan bulan pertama tahun 2023 relatif stabil, yaitu sebanyak 755.000 unit. Sementara penjualan mobil Astra meningkat 2% menjadi 421.000 unit, dengan pangsa pasar yang meningkat dari 55% menjadi 56%.

Selama periode tersebut, 16 model baru dan delapan model revamped telah diluncurkan, termasuk satu model battery electric (BEV), Lexus RZ, serta dua model hybrid electric (HEV), Toyota Yaris Cross dan Toyota Alphard. Saat ini, Grup menjual enam model BEV dan tiga belas model HEV di Indonesia di bawah merek Toyota, Lexus dan BMW.

Tak hanya itu, penjualan sepeda motor secara nasional tumbuh 31% menjadi 4,7 juta unit pada sembilan bulan pertama tahun 2023, sementara penjualan Astra atas sepeda motor Honda meningkat 39% menjadi 3,7 juta unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di mana pada saat itu terdapat kendala produksi akibat masalah ketersediaan semikonduktor yang berdampak pada bisnis. Hal tersebut juga terlihat dari pangsa pasar yang meningkat dari 74% menjadi 79%.

“Bisnis komponen otomotif grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 58% menjadi Rp1,3 triliun pada sembilan bulan pertama 2023, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari segmen pabrikan,” ujar Djony.

Kemudian, dari segmen jasa keuangan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 33% menjadi Rp5,9 triliun selama sembilan bulan pertama tahun 2023 yang ditopang oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dan asuransi umum.

Nilai pembiayaan pada bisnis pembiayaan konsumen grup mengalami peningkatan sebesar 20% menjadi Rp89,0 triliun. Kontribusi laba bersih dari perusahaan grup yang fokus pada pembiayaan mobil meningkat sebesar 28% menjadi Rp1,7 triliun.

Sementara kontribusi laba bersih dari perusahaan grup yang fokus pada pembiayaan sepeda motor, yakni PT Federal International Finance juga meningkat sebesar 31% menjadi Rp3,0 triliun.

Peningkatan-peningkatan ini terutama karena jumlah pembiayaan yang lebih besar dan provisi kerugian pinjaman yang lebih rendah. Adapun, total pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan grup yang fokus pada pembiayaan alat berat meningkat 3% menjadi Rp8,4 triliun.

Kontribusi laba bersih dari bisnis ini meningkat sebesar 89% menjadi Rp134 miliar, terutama karena jumlah pembiayaan yang lebih besar.

Sementara itu, perusahaan asuransi umum grup, PT Asuransi Astra Buana mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 12% menjadi Rp1,0 triliun, mencerminkan pendapatan underwriting dan hasil investasi yang lebih tinggi. Perusahaan asuransi jiwa grup, PT Asuransi Jiwa Astra mencatatkan peningkatan premi bruto (gross written premium) sebesar 7% menjadi Rp4,4 triliun.

Selanjutnya, lini bisnis infrastruktur dan logistik grup mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 98% menjadi Rp766 miliar selama sembilan bulan pertama tahun 2023, disebabkan peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol, solusi transportasi dan logistik.

Divisi teknologi informasi grup, PT Astra Graphia Tbk yang 76,9% sahamnya dimiliki perseroan juga mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 96% menjadi Rp96 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan margin usaha dan pendapatan.

Serta, divisi properti grup yang mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 5% menjadi Rp114 miliar, terutama karena meningkatnya unit di Arumaya Residence yang diserahkan dan tingkat hunian di Menara Astra.

Sedangkan divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 1% menjadi Rp9,4 triliun, terutama disebabkan kontribusi yang lebih rendah dari bisnis pertambangan batu bara dan emas.

Selain itu, laba bersih divisi agribisnis grup juga menurun sebesar 34% menjadi Rp638 miliar, terutama disebabkan harga minyak kelapa sawit (CPO) yang lebih rendah.

Per September 2023, total nilai aset ASII tercatat sebesar Rp442,97 triliun, naik 7,18% dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar Rp413,29 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp204 triliun dan ekuitas ASII tercatat sebesar Rp238,96 triliun.

"Kami melihat grup akan dapat tetap resilien di tengah ketidakpastian perekonomian global dan membukukan kinerja yang baik hingga akhir tahun, dengan pertumbuhan yang moderat pada kuartal terakhir," tutup Djony.

(NIY)

SHARE