Turis Asing ke RI Naik Drastis, Sandiaga Yakin Target 8,5 Juta Kunjungan Terlampaui
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mengalami kenaikan cukup signifikan, mencapai angka 10 sampai 20 persen.
IDXChannel - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mengalami kenaikan cukup signifikan, mencapai angka 10 sampai 20 persen.
"Jadi wisatawan mancanegara ini mengalami kenaikan signifikan. Year on year juga naik signifikan, wisman batas atas di angka 10 sampai 20 persen, di atas proyeksi kita," ujar Menparekraf, Sandiaga Uno dalam Weekly Brief di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Sandiaga menyebut, kunjungan wisman didominasi dari empat negara, yaitu Singapura 16,41 persen, Malaysia 15,88 persen, Australia 12,47 persen, dan India 6,48 persen. Menurutnya, jumlah wisman dari India melampaui angka China yang hanya 5,88 persen.
Lebih lanjut, jika jumlah wisman terus meningkat, maka kemungkinan target-target yang selama ini tengah disusun oleh Kemenparekraf diharapkan dapat tercapai.
"Jadi jumlah ini patut kita syukuri, dan kami bisa memberikan proyeksi tahun ini jika semuanya berjalan dengan rencana, maka target di atas 8,5 juta akan terlampaui angka signifikan, angka proyeksinya 15-20 persen," terangnya.
Sementara untuk jumlah wisatawan nusantara (wisnus), kata Sandiaga, perlu adanya pendalaman lebih lanjut. Mengingat jumlah keseluruhannya, yaitu per-Juni 2023, hanya menginjak angka 443 juta wisatawan.
Menurutnya, angka tersebut masih belum tercapai sepenuhnya. Meskipun beberapa momen liburan, seperti lebaran dan lainnya, masyarakat memilih liburan di Indonesia atau wilayah-wilayah pariwisata terdekatnya.
Kemenparekraf melihat, kontribusi dari Pulau Jawa yang saat ini masih mendominasi. Saat ini, peringkat pertama diraih oleh Jawa Timur (Jatim) sebanyak 26,92 persen, Jawa Barat (Jabar) 17,40 persen, Jawa Tengah (Jateng) 14,55 persen, DKI Jakarta 6,94 persen, dan Banten 4,0 persen.
Sandiaga berharap, wisatawan nusantara ini nantinya bisa menjadi lebih fokus, karena Indonesia memiliki keunggulan dari desa-desa wisata dan destinasi super prioritas. Sehingga nantinya para wisatawan tersebut akan diarahkan ke destinasi-destinasi itu.
"Ini yang harus kita arahkan untuk program wisata berkualitas, dan berkelanjutan yang ditopang oleh pergerakan wisatawan nusantara," pungkasnya.
(FAY)