Turun 0,36 Persen, Produksi Padi di Jatim Capai 9,91 Juta Ton
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi di Jawa Timur mencapai 9,91 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Jumlah itu turun 35.610 ton atau 0,36 Persen.
IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi di Jawa Timur (Jatim) mencapai 9,91 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Jumlah itu turun 35.610 ton atau 0,36 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebanyak 9,94 juta ton.
Produksi tertinggi pada 2021 terjadi pada bulan Maret, yaitu mencapai 2,19 juta ton dan produksi. Sedangkan terendah terjadi pada Januari, yaitu sebesar 0,30 juta ton.
Berbeda halnya dengan produksi pada 2020, produksi padi tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan April, yaitu sebesar 2,24 juta ton. Sementara produksi terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sebesar 0,27 juta ton.
Meski mengalami penurunan, Jatim menjadi produsen padi terbesar di Indonesia. Tertinggi kedua adalah Jawa Tengah dengan produksi 9,8 juta ton GKG, Jawa Barat 9,4 juta ton GKG, Sulawesi Selatan 5,2 juta ton GKG, Sumatera Selatan 2,5 juta ton GKG, Lampung 2,5 juta ton GKG, Sumatera Utara 2,1 juta ton GKG, Aceh 1,7 juta ton GKG, Banten 1,6 juta ton GKG, dan NTB 1,4 juta ton GKG.
"Alhamdulillah. Jatim dapat mempertahankan sebagai penghasil Gabah Kering Giling (GKG) tertinggi secara nasional. Terima kasih semua petani yang sudah bekerja keras luar biasa. Terimakasih semuanya," tulis Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melalui akun Instagram pribadinya @khofifah.ip, Rabu (26/1/2022).
Setidaknya ada sepuluh daerah sebagai penyumbang terbesar produksi padi di Jatim. Diantaranya, Ngawi dengan produksi sebesar 818.620 ton GKG. Disusul Lamongan 804.820 ton GKG, Bojonegoro 690.080 ton GKG, Jember 620.340 ton GKG, dan Banyuwangi 521.430 ton GKG. Kemudian Tuban dengan produksi 488.660 ton GKG, Madiun 464.930 ton GKG, Nganjuk 437.620 ton GKG, Ponorogo 416.100 ton GKG, dan Gresik 375.060 ton GKG.
Sementara itu, jika dikonversi menjadi beras, produksi padi di Jatim pada 2021 diperkirakan setara dengan 5,69 juta ton beras. Jumlah itu turun 20.450 ton atau 0,36 persen dibanding tahun 2020. Produksi beras tahun 2019 dan 2020 berturut-turut diperkirakan 5,50 juta ton, dan 5,71 juta ton. (TYO)