ECONOMICS

Upah Pekerja Garmen Bangladesh Naik 56 Persen usai Demo Besar

Wahyu Dwi Anggoro 12/11/2023 19:30 WIB

Pemerintah Bangladesh mengumumkan kenaikan upah pekerja garmen setelah para buruh melakukan aksi protes berskala besar.

Upah Pekerja Garmen Bangladesh Naik 56 Persen usai Demo Besar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah Bangladesh mengumumkan kenaikan upah pekerja garmen setelah para buruh melakukan aksi protes berskala besar.

Dilansir dari AP, pihak berwenang mengumumkan kenaikan upah bulanan sebesar 56% dari USD75 atau sekitar Rp1,2 juta ke USD113 atau sekitar Rp1,8 juta

Kenaikan ini diumumkan Menteri Tenaga Kerja Bangladesh Monnujan Sufian pada Selasa (7/11/2023) dan akan berlaku efektif pada Desember 2023.

Keputusan tersebut diambil aksi berminggu-minggu yang diwarnai kekerasan. Para pekerja berdemonstrasi di jalan-jalan, menyerang pabrik-pabrik, berkelahi dengan polisi dan membakar kendaraan.

Para pekerja awalnya menuntut upah minimum bulanan sebesar USD208 atau sekitar Rp3,3 juta, sementara Asosiasi Produsen dan Eksportir Garmen Bangladesh menawarkan upah minimum bulanan sebesari USD90 atau sekitar Rp1,4 juta 

Upah minimum pekerja garmen di Bangladesh terakhir kali naik pada 2018.

Para pekerja mengatakan mereka saat ini harus bekerja lembur untuk memenuhi kebutuhan hidup.

 Kalpona Akter, presiden Federasi Pekerja Garmen dan Industri Bangladesh, mengatakan mereka sangat frustrasi dengan peningkatan upah yang tidak seberapa.

 “Ini sangat membuat frustrasi.  Kami tidak bisa menerima ini,” katanya.

Bangladesh adalah negara penghasil garmen terbesar kedua di dunia setelah China dengan hampir 3.500 pabrik yang mempekerjakan sekitar 4 juta pekerja, sebagian besar adalah perempuan.

Di sisi lain, para pemilik pabrik berada di bawah tekanan karena merek-merek global mengorder lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. Biaya produksi juga meningkat karena harga energi dan biaya transportasi yang lebih tinggi.

Bangladesh setiap tahunnya memperoleh pendapatan sekitar USD55 miliar dari ekspor produk garmen, terutama ke Amerika Serikat dan Eropa.  Negara ini sedang menjajaki pasar baru seperti Jepang, Cina, dan India. (WHY)

SHARE