ECONOMICS

Update KRL Bekas Impor Jepang, Luhut: Saya Lebih Setuju Bikinan Dalam Negeri

Heri Purnomo 09/05/2023 12:56 WIB

Luhut mengatakan, rencana impor Kereta Rel Listrik (KRl) dari Jepang masih dalam tahap pembahasan oleh stakeholder terkait.

Update KRL Bekas Impor Jepang, Luhut: Saya Lebih Setuju Bikinan Dalam Negeri. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, rencana impor Kereta Rel Listrik (KRl) dari Jepang masih dalam tahap pembahasan oleh stakeholder terkait. Meski begitu, Luhut mengatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk menggunakan kereta buatan dari dalam negeri dibandingkan dengan harus melakukan impor krl bekas dari Jepang. 

Adapun yang dimaksud Luhut ialah penggunaan kereta buatan PT INKA untuk pengadaan kereta baru sebanyak 16 train set  yang dapat dioperasikan pada 2025-2026.

"Sampai sekarang masih kita study, tapi kalo saya sih kalo ditanya saya lebih setuju yang bikin dalam negeri," kata Luhut di The Westin, Jakarta, Selasa (9/5/2023). 

Luhut menyebutkan bahwa keputusan hasil dari rencana impor krl bekas dari Jepang akan keluar jika hasil studi yang dilakukan oleh stakeholder terkait sudah rampung. 

"Sekarang kita lagi nunggu laporan hasil audit," katanya. 

Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengungkapkan bahwa rencana impor darurat KRL yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN masih dalam tahap pengkajian oleh berbagai instansi.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan pihaknya kini tengah menjalankan sejumlah rekomendasi dari review oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Ini lagi di kaji, karenakan ada juga rekomendasi retrofit dengan INKA. Alhamdulillah BPKP juga melakukan review sehingga ada beberapa yang kita konsen untuk kita jalankan," kata Anne, Rabu (3/5/2023). 

Anne menjelaskan bahwa pihaknya juga sudah bekerjasama dengan PT INKA untuk pengadaan kereta baru sebanyak 16 kereta produksi lokal melalui PT INKA yang dapat dioperasikan pada 2025-2026.

"Yang pasti opsi retrofit dan pengadaan kereta baru kita jalankan," katanya.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pembahasan terkait aksi tersebut masih dilakukan hingga saat ini. 

Pihak yang terlibat dalam pembahasan impor KRL di antaranya Kementerian BUMN, Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, dan Komisi VI DPR RI.

"Saya sudah diskusi dengan Pak Luhut, Pak Agus Gumiwang, Pak Menhub, Komisi VI, saya sudah diskusi kita jangan lihat impor dan tidak impor," ujarnya, Rabu (3/5). 

Isu utama yang menjadi sorotan pemerintah adalah kapasitas produksi di dalam negeri dan kebutuhan penggunaan KRL. Erick mengatakan isu ini harus dikaji secara komprehensif sebelum keputusan impor disepakati secara kolektif.

Setelah mengantongi data dan sudah disepakati, baru diputuskan opsi yang akan diambil, apakah impor KRL ataukah mengutamakan produksi dalam negeri.

(SLF)

SHARE